Anggota Satgas Operasi Tinombala itu bernama Ipda Sasmidias, anggota resimen lulusan Akademi Kepolisian. Sasmidias adalah personel Brimob Polri yang telah melaksanakan tugas bawah kendali operasi (BKO) di Ops Tinombala, Poso, Sulawesi Tengah.
"Sampai sekarang statusnya masih kecelakaan. Ini musibah," kata Kepala Bidang Humas Polda Sulawesi Tengah AKBP Hari Suprapto kepada detikcom, Selasa (4/4/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemulangan ke Jakarta dibagi menjadi tiga gelombang. Sambil menunggu pemberangkatan penerbangan ke Jakarta, para personel termasuk Sasmidias dibawa dulu ke Sekolah Polisi Negara (SPN) Labuan Panimba, Palu, Sulawesi Tengah. Maksudnya agar tidak terjadi penumpukan penumpang di bandara.
Di SPN Labuan Panimba, mereka bersiap-siap berangkat. Sasmidias masuk ke toilet masjid SPN Labuan Panimba sebelum mengikuti apel pukul 17.00 Wita. Toilet itu cukup terbuka.
"Di sekitar situ banyak orang," tutur Hari.
Saat jam menunjukkan pukul 16.15 Wita, terdengar suara letusan dari toilet itu. Sasmidias jatuh, senjata pistol merek Glock miliknya juga jatuh.
"Kejadiannya kurang dari satu jam sebelum pemberangkatan pulang ke satuan di Jakarta," tutur Hari.
Peluru dari benda produk Amerika Serikat itu menembus kepala Sasmidias, dari bagian bawah ke bagian atas. Sasmidias langsung dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara. Namun dia meninggal di perjalanan. Hari tak menyebut Sasmidias bunuh diri. Apakah Sasmidias dibunuh?
"Tidaklah. Kalau dibunuh, pasti ada orang yang melihat," tutur Hari. (dnu/tor)











































