Nazar Mengaku Lupa soal Pertemuan dengan Novanto di Pacific Place

Sidang Korupsi e-KTP

Nazar Mengaku Lupa soal Pertemuan dengan Novanto di Pacific Place

Haris Fadhil - detikNews
Senin, 03 Apr 2017 18:37 WIB
Foto: Agung Pambudhy/detikcom
Jakarta - Mantan Bendum Partai Demokrat M Nazaruddin mengaku lupa soal pertemuannya dengan Setya Novanto seusai penetapan pemenang lelang proyek e-KTP. Padahal, dalam BAP, Nazaruddin dengan jelas menyebut ada Novanto dalam pertemuan tersebut.

"Waktu itu... lupa saya," jawab Nazaruddin saat jaksa menanyakan penyebutan nama Novanto dalam BAP Nazar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Senin (3/4/2017).

Dalam BAP, Nazaruddin menyebut ada pertemuan antara Anas Urbaningrum, Nazaruddin, Setya Novanto, dan Andi Narogong di Pasific Place seusai pengumuman pemenang lelang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pertemuan itu, disebut jaksa berdasarkan BAP Nazaruddin, Anas menagih kepastian uang yang sudah dijanjikan kepadanya sebesar USD 3 juta, yang berasal dari proyek e-KTP.

"Waktu itu Mas Anas ketemu Andi setelah penetapan pemenang dan direalisasikan ke Fahmi USD 3 juta. Dia itu orang Mas Anas juga," ujar Nazar dalam persidangan.

"Pertemuan dengan Andi Agustinus itu betul. Pak Setya Novanto saya nggak ketemu langsung waktu itu," ucap Nazar menanggapi isi BAP yang dibacakan jaksa.

Namun Nazaruddin sama sekali tidak mencabut BAP-nya meski ada hal yang tidak dikonfirmasinya dalam persidangan.

Nazaruddin, dalam persidangan, mengakui adanya bagi-bagi uang di DPR dan kepada sejumlah pihak di Kemdagri terkait dengan proyek e-KTP. Uang itu, menurut Nazaruddin, berasal dari ijon proyek yang disediakan oleh Andi sebagai pengusaha rekanan Kemdagri.

Dia juga mengaku melihat langsung beberapa kali penyerahan uang oleh Andi kepada sejumlah anggota DPR.

Selain itu, Nazaruddin mengaku melihat catatan Andi soal bagi-bagi duit kepada pihak lain di luar DPR karena Andi secara rutin melapor kepada Anas, yang kala itu masih menjabat Ketua Fraksi Partai Demokrat. (HSF/fdn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads