"Menurut saya, kita perlu lebih pada sekarang ini, sudah cukup ya. Ya sudah kita suarakan. Sekarang kita bagaimana melakukan pendekatan-pendekatan di dalam rangka menyatukan bangsa," ujar Ma'ruf Amin di kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (3/4/2017).
"Itu saya sudah menyampaikan kepada Presiden perlunya ada dialog nasional," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ma'ruf merencanakan dialog nasional dilakukan seusai pelaksanaan pilkada. Dialog nasional diharapkan menghapus kesalahpahaman dan ketidakserasian di masyarakat. Menurutnya, aksi-aksi tersebut menghabiskan banyak waktu dan tenaga.
"Banyak tenaga dan segala macam juga, kan bisa dialihkan ke yang lain. Dan juga ya itu, terjadi benturan-benturan tidak perlu sebenarnya," terangnya.
Dia mengatakan dialog nasionalnya bersifat mencari solusi atas kesenjangan dan kesalahpahaman. Dialog nasional juga merupakan langkah ansitipatif sehingga aksi-aksi tersebut tidak terulang lagi. Dialog nasional ini juga melibatkan tokoh-tokoh nasional dan lembaga-lembaga lainnya.
"Kita antisipasi supaya tidak terjadi lagi. Nah, yang ketiga adalah rekonsiliasi. Menyatukan kembali setelah potensi ini, untuk utuh lagi," terangnya. (fiq/tor)











































