Kronologi Longsor di Ponorogo Menurut BNPB

Kronologi Longsor di Ponorogo Menurut BNPB

Faiq Hidayat - detikNews
Minggu, 02 Apr 2017 15:58 WIB
Foto: BNPB Konferensi pers soal longsor di Ponorogo (Faiq-detikcom)
Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus mengupayakan pencarian korban tanah longsor di Ponorogo, Jawa Timur, Sabtu (1/4) pagi kemarin. Longor ini menyebabkan 2 orang meninggal dan 28 orang masih dicari. Kemungkinan korban tewas masih terus bertambah.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas, BNPB Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan awal terjadinya tanah longsor tersebut. Berikut penjelasan Sutopo, dalam jumpa pers di Graha BNPB, Jl Pramuka Raya, Jakarta, Minggu (2/4/2017):


11 Maret 2017

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warga Ponorogo sudah menemukan tanda-tanda retakan 30 cm di tebing Banaran dan kemudian melaporkan aparat Polisi. Kemudian lapor aparat dalam perkembangan semakin meluas dan lebar.

17 Maret 2017

Retakan tebing itu menjadi panjang dan luas sekitar 9 meter.

26 Maret 2017

Retakan itu meluas menjadi sekitar 15 meter. Pemda Kabupaten Ponorogo sudah antisipasi untuk mensosialisaikan dan Posko didirikan.

Setelah itu, kata warga telah mengungsi di rumah Kepala Desa Banaran karena retakan menjadi sekitar 20 meter. Namun hujan terus menguyur sekitar wilayah Ponorogo. Akibatnya, air hujan masuk ke dalam dan ada lapisan batuan dasar atau kapur.

1 April 2017

Meski sudah mengungsi, warga kembali menghuni rumahnya untuk melakukan panen jahe. Saat itu, warga mendengar suara gemuruh dan asap, sehingga warga lari berhamburan menuju lokasi yang aman. Longsor terjadi pada pukul 07.40 WIB.

(rvk/erd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads