Dato Sri Tahir Segera Bantu Pulangkan 20 TKI Bermasalah di Yordania

Amman - Sambil duduk lesehan, pengusaha dan filantropis Indonesia, Dato Sri Tahir, mendengarkan curhat 20 orang TKI bermasalah. Dia mengulurkan bantuan dan memberikan solusi.

Pertemuan Dato Sri Tahir dengan para TKI berlangsung di KBRI Amman, Yordania pada Sabtu 1 April 2017 sekitar pukul 7.30 waktu setempat. Dato Sri Tahir didampingi Pelaksana Poleksosbud Khusus untuk Palestina, Nico Adam dan Atase Khusus dari Depnaker M Yusuf.

Foto: Hestiana Dharmastuti/detikcom

Suasana pertemuan penuh haru saat satu per satu TKI yang berasal dari berbagai daerah ini mengadu gaji mereka tidak dibayar hingga masalah keluarga.

"Gaji saya tidak dibayar. Sudah 1 tahun lebih saya tinggal di KBRI," kata Yuyun.

Siti Solehah juga punya cerita serupa. Gajinya tidak dibayar. "Saya sudah 9 tahun bekerja di Yordania. Saya dibohongi gaji tidak dibayar. Sampai Ibu saya yang sakit stroke meninggal pun saya tidak bisa pulang," ujar Siti sambil menangis.

Ada juga TKI yang memiliki masalah keluarga dengan yang suami berkewarganegaraan Yordania. "Anak saya di Panti Asuhan, diurus negara. Suami tidak mau urus. Selama saya tinggal di KBRI tiap bulan bisa menengok mereka," kata Marsini yang telah berpisah dengan suaminya ini.

Menanggapi curhat TKI, pria yang juga pendiri Mayapada Grup ini ikut prihatin. "Saya akan data dan pelajari. Saya akan segera membantu memulangkan mereka," kata Dato Sri Tahir yang juga ditunjuk sebagai advokat utama UNHCR ini.

Janji Dato Sri Tahir langsung disambut semringah para TKI.

Foto: Hestiana Dharmastuti/detikcom

Dia juga memberi wejangan agar TKI meningkatkan kemampuannya dengan mengikuti kursus bahasa dan keterampilan. Dato Sri Tahir juga memberikan TKI bantuan uang. Setelah itu, Dato Sri Tahir meninjau penampungan TKI dan fasilitas kesehatan.

"Terima kasih Pak, dari bantuan dana dari Bapak kini pemanas ruangan, tempat tidur untuk TKI diganti," kata Nico Adam. (aan/rna)