"Yang saya kadang-kadang sedih itu ya, ini Pilkada DKI ini menghabiskan energi bangsa, untuk apa sih?" ujar Buya Syafii di gedung serbaguna Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (30/3/2017).
Buya Syafii pun meminta masyarakat tak melulu mengurusi Gubernur DKI nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), yang terjerat kasus dugaan penistaan agama. Masyarakat hanya akan terpecah jika terus-menerus mengurusi perkara Ahok.
![]() |
"Ahok diperkatakan, dipergunjingkan, dihujat, dihukum, habis energi kita. Pakai agama lagi, penista agama, dan orang yang mengatakan tidak ada penistaan, dihujat habis-habisan. Energi kita terbuang sia-sia untuk sesuatu yang menurut saya bukan masalah yang mendasar," tutur Buya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan dikorbankanlah bangsa untuk DKI ini. Nggak perlu lagi kita saling menyalahkan. Bahkan sekarang di medsos, sudah kafir-mengkafirkan. Mayat, nggak ngurus mayat, itu ngapain?" sebutnya.
Terakhir, Buya berkata dirinya berbicara soal ini bukan karena dia pendukung Ahok. "Saya bukan pendukung Ahok. Saya lihat video 13 detik, saya tak bisa menyimpulkan itu menista atau menghina ulama, Islam, agama," tutup mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu. (gbr/jor)