Bantahan tersebut disampaikan Sumarno saat memberikan keterangan dalam sidang kode etik yang digelar Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (30/3/2017). Sumarno diadukan oleh Forum Silaturahmi Alumni HMI Lintas Generasi karena dianggap dekat dengan Anies.
"Saya tak memiliki relasi, apalagi kedekatan khusus, dan tak pernah berkomunikasi. Saya yakin Pak Anies tak mengenal saya secara pribadi," ucap Sumarno.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena saya mengenal Pak Anies sebagai tokoh nasional. Pengetahuan saya dengan beliau sebatas tokoh nasional," ujarnya.
Sumarno kemudian berkata pertemuan pertamanya dengan Anies adalah saat mantan Mendikbud itu mendaftar dan ditetapkan sebagai calon Gubernur Jakarta. Di luar acara KPU, Sumarno meyakinkan hadirin sidang bahwa dirinya tak pernah berkomunikasi dengan Anies.
"Perkenalan saya dengan Pak Anies terjadi setelah beliau mendaftar dan ditetapkan sebagai cagub. Itu pun sebatas perkenalan resmi di acara," kata dia.
"Di luar acara resmi KPU, saya tak pernah berkomunikasi dengan Pak Anies dan lainnya, seperti Pak Agus, Bu Sylvi, Pak Basuki, dan Pak Djarot," tegasnya.
Jawaban Sumarno di atas merupakan bantahan terhadap pengadu, yakni Forum Silaturahmi Alumni HMI Lintas Generasi, yang menyebut Sumarno sangat dekat dengan Anies. Itu karena keduanya merupakan alumnus HMI.
"Terlapor memiliki kedekatan khusus dengan calon gubernur nomor urut 3, Pak Anies, dan aktif di HMI. Sesama kader HMI bagaikan satu ideologi dan visi. Doktrin wajib disuntikkan ke kader. Itu dapat merusak independensi terlapor," sebut perwakilan Forum Silaturahmi Alumni HMI Lintas Generasi, Budi Sukmana. (gbr/imk)











































