Kunjungi 20detik untuk video-video menarik lainnya
Kapolres Mamuju AKBP Muhammad Rifai menerangkan setelah tragedi yang menimpa Akbar, situasi di Mamuju sudah kondusif. Namun dia mengimbau agar warga tetap berhati-hati saat beraktivitas di kebun.
"Saya imbau buat warga agar jangan sendirian juga ke kebun. Tapi, secara umum kondisi aman," kata AKBP Rifai kepada wartawan, Kamis (30/3/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan pergi ke kebun sendirian. Lalu, ular itu kan sama seperti hewan lainnya, dia akan ke wilayah manusia jika benar-benar kelaparan. Artinya apa? Ular yang ke kebun itu dalam kondisi kelaparan. Dia aslinya mungkin bukan tinggal di situ," ulasnya.
"Terus, sebenarnya ular itu nggak menyerang kalau nggak diganggu. Coba dilihat saja kalau mendekat ke ular, yang ada ular itu kabur," imbuh Rifai.
Akbar merupakan warga Dusun Pangerang, Desa Salubiro, Kecamatan Karossa, Kabupaten Mamuju Tengah. Dia meninggalkan kediamannya untuk memanen sawit pada Minggu (26/3).
Namun hari itu dia tidak pulang ke rumah. Warga pun mencari Akbar dan menemukannya dalam keadaan tewas di dalam perut ular piton yang panjangnya 7 meter sehari kemudian. (dkp/tor)