Menjawab pertanyaan pembawa acara Najwa Shihab, Anies mengatakan bahwa ia sedang berusaha memberhentikan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai gubernur DKI Jakarta. "Tidak mungkin memecat anak buah? Sekarang saja saya sedang berusaha memberhentikan Pak Basuki dari gubernur. Jadi bagaimana kita enggak berani, apalagi anak buahnya, gubernurnya aja mau diberhentiin," ujar Anies dalam acara Mata Najwa yang disiarkan Metro TV seperti dilihat detikcom, Kamis (30/3/2017).
Menanggapi hal itu, Cawagub DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat berpesan agar pesaingnya itu bersabar. "Saya bilang begini, sabarlah Pak Anies, sabarlah, bahwa yang bisa memecat kami yaitu warga masyarakat karena kami ini kan pelayan warga, jadi yang menentukan itu biarkan warga," kata Djarot usai blusukan di Kelurahan Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (29/3).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami ini kan pelayan kontrak, kontraknya berapa? 5 tahun. Jadi yang mecat bukan Pak Anies ya, Pak Anies nggak bisa dong mecat kami. Yang bisa adalah warga, maka sabar, serahkan itu pada pilihan warga," jelas Djarot.
Menurutnya, Anies tidak bisa memecat apabila warga DKI puas terhadap kinerja Ahok-Djarot. Soal pemecatan itu, kata Djarot, hanya penilaian dari Anies bersama jajarannya.
"Kalau warga memang puas dengan kinerja kami sebagai pelayan warga ya sulit untuk mecat kami, wong seneng. Kalau Pak Anies nggak puas ya mungkin cuma Pak Anies sama Pak Sandi dan teman-temannya, tapi warganya kan belum tentu," ujar Djarot.
Dengan berguyon, Djarot menyebut tidak seperti dirinya dan Ahok, Anies bisa dipecat karena menjabat menteri beberapa waktu lalu. Jabatan menteri, dikatakan Djarot, adalah pembantu presiden sehingga bisa saja dipecat.
"Kalau Pak Anies itu dulu bisa dipecat karena Pak Anies itu dulu pembantu presiden. Jadi kalau presidennya itu kemudian nggak cocok sama pembantunya kan diberhentikan," seloroh Djarot. (dkp/dkp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini