"Itu kan Pak Sandi banyak melakukan improvisasi. Sekarang kalau seperti ini katanya niru program, sing niru sopo? Kalau seperti ini, ya nggak pakai 'plus-plus' saya sambut baik, tetapi kalau seperti itu bisa masuk nggak dalam APBD?" kata Djarot di sela-sela acara Pengajian Golkar Pesanggrahan di Balai Rakyat Bintaro, Jakarta Selatan, Rabu (29/3/2017).
Djarot juga bertanya-tanya soal sumber dana dari KJP Plus sementara yang digadang-gadang Sandiaga ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Djarot menuturkan saat ini dirinya tinggal melanjutkan program yang telah terlaksana, terkecuali program Kartu Jakarta Lansia (KJL), yang masih dalam pendataan. Program ini pun belum berani diluncurkan sebelum data terverifikasi.
"Kalau kami ini kan ya sudah berjalan, apa pun sudah berjalan. Yang belum berjalan kan cuma Kartu Jakarta Lansia yang dalam bentuk cashless karena masih dalam bentuk pendataan. Itu pun kami juga nggak berani mengeluarkan kartu, nggak berani," papar Djarot.
"Makanya sekarang kan masih pendataan, masih pendataan nggak berani, sambil nanti kita ajukan anggarannya. Sebelum ada kepastian, kami nggak berani," sambungnya.
Dalam beberapa kali kampanye, Sandiaga membawa dummy KJP Plus yang ditunjukkan kepada warga. Dia juga mengabsen warga yang belum menerima KJP.
"Ada yang belum dapat KJP di sini? Nanti daftar di sini, bisa ambil KJP Plus sementara. Nanti tanggal 19 (April), kalau lolos, kita pasti kasih," kata Sandiaga di Kelurahan Joglo, Jakarta Barat, Selasa (28/3). (imk/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini