"Formatnya akan beda. Selama ini rakyat mendengar pemimpin, sekarang pemimpin mendengar masyarakat. Karena itu, dalam debat nanti akan kami hadirkan kelompok-kelompok masyarakat yang independen, tidak berafiliasi, dan tidak dari binaan paslon," kata Sumarno di kantor KPU DKI, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Rabu (29/3/2017).
Ia mencontohkan masyarakat yang diundang untuk menyampaikan suara adalah pengusaha kecil, nelayan, guru honorer, dan masyarakat pengguna transportasi umum yang berjubel. Mereka akan menceritakan persoalan keseharian mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya, tema yang akan diangkat pada debat putaran kedua adalah penajaman program yang telah disampaikan saat debat sebelumnya. Sumarno mengatakan hal tersebut perlu dijelaskan lebih lanjut oleh setiap pasangan calon.
"Pada dasarnya hanya menanyakan apa-apa yang sudah disampaikan oleh paslon, seperti kesenjangan sosial dan masalah perumahan. Misal tentang kredit rumah DP nol persen, kartu Jakarta Lansia. Nah, itu seperti apa. Itu nanti mesti diperjelas lagi sama paslonnya," ujarnya.
"Sekarang sedang disiapkan oleh tim kami. Sudah kami bentuk tim ahli yang terdiri atas para ahli perguruan tinggi dan profesional," tutupnya. (imk/imk)











































