"Di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, tidak ada pers dan media yang benar-benar nonpartisan, selalu ada keberpihakannya. Tapi jangan sampai terlalu partisan," kata SBY saat memberikan orasi dalam Puncak Acara Hari Pers Nasional 2017 dan HUT Ke-71 PWI Tingkat Jawa Timur di gedung negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Rabu (29/3/2017).
SBY mendapat gelar Anugerah Prapanca Agung dari PWI Jawa Timur. (Rois/detikcom) |
Dalam kesempatan itu, SBY menyampaikan isu yang penting dan relevan terhadap dunia pers. Ia mengatakan kembali ke sejarah tentang bagaimana media dan pers menjadi partisan ini penuh dengan dinamika.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
SBY juga memberikan pertanyaan yang dijawab jujur oleh insan pers. Ada tiga pertanyaan yang disampaikan di forum yang dihadiri pejabat TNI, Polri, sipil, serta Ketua PWI Pusat Margiono itu.
"Komunitas Bapak tentang menghadapi ujian dan tantangan sejarah. Mari kita simak situasi ini dan mari kita jawab di hati masing-masing. Ada tiga pertanyaan, mari jujur menjawabnya," katanya.
3 pertanyaan yang dilontarkan yakni:
1. Ada tidak televisi, radio, media cetak, media online, majalah, dan media sosial yang diorganisasi bukan pikiran spontan masyarakat, yang sangat berpihak dan menjadi corong pihak tertentu?
2. Ada tidak pengaruh modal yang barangkali punya posisi politik tertentu terhadap pemberitaan media, sehingga publik merasakan berpihak, bias, dan berat sebelah?
3. Ada tidak pengaruh kekuasaan, baik kekuasaan politik maupun kekuasaan bisnis dan uang, yang juga membikin sebuah media jauh dari sikap independen, sebaliknya, sangat berpihak pada corong mereka yang memiliki kekuasaan baik politik maupun uang?
"Kalau terhadap ketiga pertanyaan itu jawabannya tidak ada, bersyukur bangga dan bersukacitalah kita, karena rakyat kita sungguh memiliki media publik yang memang diperlukan kehadirannya di negeri tercinta ini," tambah SBY.
"Kalau jawabannya, ya memang ada, maka kita semua, bukan hanya insan pers dan media massa, punya pekerjaan rumah yang besar, Pak Margiono dan teman-teman. Pekerjaan rumah untuk mengembalikan marwah dunia pers dan media kita sebagai pilar demokrasi dan untuk pembangunan bangsa," jelasnya.
SBY tidak ingin memberikan jawaban atas itu tersebut, tetapi juga punya harapan terhadap media.
"Saya tidak berkehendak untuk memberikan jawaban atas isu-isu yang penting ini, dan saya harus berhenti di sini. Tapi saya yakin, seberat apa pun persoalan yang kita hadapi, solusinya selalu tersedia," katanya.
"Yang diperlukan saat ini barangkali adalah kesadaran bersama kita, kemauan kita, dan keberanian kita untuk melakukan segala kebaikan bagi negeri tercinta, utamanya untuk anak-cucu kita di masa depan," pungkasnya.
SBY mendapat gelar Anugerah Prapanca Agung dari PWI Jawa Timur. (Rois/detikcom) |












































SBY mendapat gelar Anugerah Prapanca Agung dari PWI Jawa Timur. (Rois/detikcom)
SBY mendapat gelar Anugerah Prapanca Agung dari PWI Jawa Timur. (Rois/detikcom)