Kepala Biro Humas Pemerintah Aceh Mulyadi Nurdin mengatakan pemerintah Aceh akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk melakukan penelitian guna mengetahui apakah suku tersebut masih eksis atau tidak. Berdasarkan catatan sejarah dan literatur, makhluk kecil lincah ini tinggal di pedalaman Aceh.
"Kalau nanti ditemukan jawaban ternyata mereka masih eksis, nanti bisa kita minta dipetakan berapa jumlahnya dan berapa sebarannya," kata Mulyadi saat ditemui di ruang kerjanya di kantor gubernur di Jalan Teuku Nyak Arief, Banda Aceh, Senin (27/3/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk penelitian terhadap Suku Mante, tentu harus dilakukan pendekatan khusus. Menurut sejarah, mereka tidak dapat berbahasa Aceh.
"Mereka mungkin punya bahasa tersendiri," ujar Mulyadi.
Literasi dan dokumentasi mengenai Suku Mante terbilang tak cukup banyak. Suku ini disebut-sebut dalam legenda rakyat pernah mendiami Aceh.
Peneliti Snouck Hurgronje dalam bukunya, 'De Atjehers', menyebutkan suku ini masuk etnis Melayu Proto. Disebutkan pula, suku tersebut menjadi salah satu pembentuk etnis Aceh.
"Suku Mante ini sudah tidak ada lagi. Berdasarkan penuturan lisan di masa lalu, Suku Mante ini berukuran kecil," kata sejarawan Aceh, Rusdi Sufi, dalam perbincangan dengan detikcom, Minggu (26/3). (tor/fjp)