.webp)
Sejumlah anggota keluarga dan kerabat Ridho mendatangi laboratorium untuk memastikan kondisinya. Keluarga tiba sekitar 20 menit setelah kedatangan Ridho Rhoma.
"Kami cuma mau jenguk saja, nanti ya keterangannya," ujar kakak Ridho, Debby Irama, di BNN, Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur, Senin (27/3/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Debby, kakak Ridho Rhoma, tiba di BNN. (Muhammad Fida Ul Haq/detikcom) |
Sementara itu, Kabag Humas BNN Kombes Sulistiandriatmoko mengatakan pemeriksaan tersebut untuk mengetahui tingkat kecanduan Ridho.
"Ini tes urine, cek darah, untuk assessment nanti yang menangani assessment adalah tim assessment terpadu BNN. Dari hasil assessment itulah bisa diketahui seberapa tingkat kecanduan dari RR ini," kata Sulistiandriatmoko.
Sulis menuturkan rekomendasi tersebut akan diserahkan kepada penyidik. Terkait dengan proses rehabilitasi, Sulis mengatakan hal tersebut tergantung hasil pemeriksaan laboratorium.
"Nanti lab ini akan direkomendasikan kepada asesor untuk penelitian medis dan hukumnya yang direkomendasikan ke penyidik. Penyidik ini yang akan menggunakan rekomendasi dari tim assessment terpadu itu," ucapnya.
"Proses hukumnya itu karena ini ditangkap, jadi prosesnya tetap harus jalan. Sembari proses rehab juga jalan. Karena proses rehab adalah limitasi dari temuan barbuk (barang bukti). Nah barbuk yang diatur dalam edaran Mahakamah Agung 2010 itu limitasi 0,8 gram. Kalau di bawah itu, dia berhak jalani rehabilitasi, jadi proses hukum jalan tapi dia bisa ditempatkan di tempat rehab," ujarnya. (fdu/idh)
