Soal Makan Berajang Tanah, Kepala Pramuka: Pembina Perlu Ditegur

Soal Makan Berajang Tanah, Kepala Pramuka: Pembina Perlu Ditegur

Danu Damarjati - detikNews
Senin, 27 Mar 2017 00:25 WIB
Kapusdiklatnas Gerakan Pramuka Suyatno (Dok Kwarnas Gerakan Pramuka)
Jakarta - Adik-adik Pramuka terpotret makan berajang tanah. Pembina Pramuka yang menyuruh kegiatan ini harus mendapatkan sanksi tegas.

Hal ini diusulkan oleh Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Nasional (Kapusdiklatnas) Gerakan Pramuka Suyatno dalam keterangan pers dari Kwarnas Gerakan Pramuka, Minggu (26/3/2017).

"Pembina harus disadarkan bahwa posisinya sebagai pendidik sekaligus mitra bagi peserta didik. Pembina perlu ditegur jika menyalahi prosedur membina," kata Suyatno.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Foto anggota Pramuka makan berajang tanah itu viral di media sosial. Banyak kritik muncul. Suyatno menyesalkan tindakan kakak-kakak pembina itu. Cara-cara itu dianggap tidak sesuai dengan nilai-nilai kepramukaan.

"Makan bagi peserta didik adalah pembelajaran adab yang berujung pada kemanusiawian. Makan itu proses beretika yang berpayung pada prinsip dasar kepramukaan dan kode kehormatan. Sekaligus makan harus dijadikan momentum bagi anak untuk mengenali gizi, tata cara, dan proses bersamaan," kata pria bergelar profesor doktor ini.

Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault juga menyayangkan kejadian tersebut. Lewat akun Instagram @adhyaksadault, ia mengajak Pramuka mem-posting foto-foto yang bagus dan makan bersama di media sosial agar publik tahu kegiatan Pramuka itu sebenarnya mendidik, menggembirakan, dan menginspirasi.

Peristiwa makan berajang tanah itu terjadi saat kegiatan pengkaderan dan pelantikan anggota Baru Saka Wira Kartika di Kronjo pada 17-19 Maret 2017. Pembina Pramuka Kwaran Kronjo, Kabupaten Tangerang, Sulaiman, sudah meminta maaf. Berikut ini permintaan maaf Sulaiman selengkapnya:

Assalamualaikum WR WB, saya Sulaiman sebagai pamong saka wira kartika kwartir ranting Kecamatan kronjo, kwartir cabang Kabupaten Tangerang, Banten menyampaikan permohonan maaf kepada kak kwartir nasional gerakan Pramuka dan seluruh anggota Pramuka atas kegiatan yang dilaksanakan pada kegiatan proses pembinaan anggota saka wira kartika tanggal 17-19 maret 2017. Kami tidak akan mengulanginya kembali, terima kasih, salam Pramuka. (dnu/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads