Surat pemberitahuan tersebut ditunjukan kepada Pemerintah Indonesia, yang dikirimkan melalui perantara salah satu pengikutnya, Iwan ke Kantor Desa Tegalgede, Pakenjeng, Garut, Jumat (17/03/2017) lalu.
Menindaklanjuti hal tersebut jajaran Muspika (Musyawarah Pimpinan Kecamatan) Pakenjeng langsung menggelar pertemuan dengan yang bersangkutan (Wawan) di Kantor Kecamatan Pakenjeng, empat hari berselang. Saat dimintai keterangan oleh Muspika, Wawan membeberkan alasannya melaksanakan salat menghadap ke arah timur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lanjut dia, saat pertemuan tersebut Wawan juga memberikan keterangan terkait asal muasal pangkat Jendral dan Panglima Angkatan Darat NII, yang disandang oleh Wawan.
"Katanya gelar Jendral dan pangkat Panglima Angkatan Darat itu diberikan oleh Presiden NII, Sensen Komara. Katanya dia dilantik di Polres NII, tapi dia tidak menyebut dimana letak Polres NII itu," kata Kartika.
Kartika juga mengatakan, meskipun sudah dilarang oleh pihak muspika dan MUI Kecamatan Pakenjeng, Wawan dan 10 orang pengikutnya bersikeras untuk melanjutkan pelaksanaan salat dengan menghadap ke arah timur.
"Sudah kami nyatakan itu adalah penistaan agama, dan sudah kami larang juga, tapi dia tetap bersikeras untuk melanjutkan praktik ibadah seperti itu," pungkasnya.
(dnu/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini