"Belum ada kelompok radikal," ungkap Herindra dalam perbincangan dengan detikcom, Minggu (26/3/2017).
Herindra menyebut jajaran Kodam Siliwangi di Garut bersama forum komunikasi pemerintah daerah setempat sudah memanggil Wawan pada Selasa (21/3) lalu. Kelompok yang mengaku NII ini diberikan imbauan oleh TNI, MUI, polisi, dan instansi terkait.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
TNI disebutnya juga melakukan pendekatan dengan cara persuasif. Jajaran Kodam Siliwangi akan terus memantau Wawan dan kelompoknya.
"Kami adakan pendekatan agar tidak meluas pengaruhnya. Kita akan terus pantau keberadaannya," tutur mantan Danjen Kopassus ini.
Meski bukan kelompok radikal, Wawan cs itu dipastikan memiliki ajaran menyimpang. Pihak MUI Garut sendiri sudah meminta pemerintah bertindak akan kasus ini.
"Yang kami temukan sementara hanya ada aliran yang menyimpang, karena yang bersangkutan mengajak salat menghadap ke timur," ucap Herindra.
Sebelumnya diberitakan, Warga Desa Tegalgede Kecamatan Pakenjeng, Garut, Jawa Barat, sempat digegerkan dengan surat permohonan yang dibuat oleh Wawan Setiawan yang mengaku sebagai Panglima Angkatan Darat, Negara Islam Indonesia (NII) dalam surat tersebut Wawan mengatakan, untuk melaksanakan salat menghadap ke timur.
![]() |
Sementara itu, kasus serupa sempat menghebohkan Garut di tahun 2011, Sensen Komara mendeklarasikan diri sebagai seorang Rosul dan Presiden Negara Islam Indonesia (NII). Namun setelah itu Sensen ditangkap dan divonis empat tahun kurungan di rumah sakit jiwa oleh Pengadilan Negeri Garut. (elz/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini