Pangdam Siliwangi Pantau Pergerakan 'Jenderal NII' di Garut

Pangdam Siliwangi Pantau Pergerakan 'Jenderal NII' di Garut

Elza Astari Retaduari - detikNews
Minggu, 26 Mar 2017 10:12 WIB
Mayjen M Herindra. Foto: Bahtiar Rifai/detikcom
Jakarta - Seorang pria di Garut mengirim surat dan mengaku sebagai jenderal Bintang 6 dari Negara Islam Indonesia (NII) dan meminta umat Islam untuk salat menghadap ke arah timur. Pangdam III/Siliwangi Mayjen M Herindra memastikan belum ada indikasi bentuk radikal dari aksi pria bernama Wawan Setiawan itu.

"Belum ada kelompok radikal," ungkap Herindra dalam perbincangan dengan detikcom, Minggu (26/3/2017).

Herindra menyebut jajaran Kodam Siliwangi di Garut bersama forum komunikasi pemerintah daerah setempat sudah memanggil Wawan pada Selasa (21/3) lalu. Kelompok yang mengaku NII ini diberikan imbauan oleh TNI, MUI, polisi, dan instansi terkait.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita sudah bersama-sama memanggil yang bersangkutan untuk menyadarkan. Kami dari Danramil," kata Herindra.

TNI disebutnya juga melakukan pendekatan dengan cara persuasif. Jajaran Kodam Siliwangi akan terus memantau Wawan dan kelompoknya.

"Kami adakan pendekatan agar tidak meluas pengaruhnya. Kita akan terus pantau keberadaannya," tutur mantan Danjen Kopassus ini.

Meski bukan kelompok radikal, Wawan cs itu dipastikan memiliki ajaran menyimpang. Pihak MUI Garut sendiri sudah meminta pemerintah bertindak akan kasus ini.

"Yang kami temukan sementara hanya ada aliran yang menyimpang, karena yang bersangkutan mengajak salat menghadap ke timur," ucap Herindra.

Sebelumnya diberitakan, Warga Desa Tegalgede Kecamatan Pakenjeng, Garut, Jawa Barat, sempat digegerkan dengan surat permohonan yang dibuat oleh Wawan Setiawan yang mengaku sebagai Panglima Angkatan Darat, Negara Islam Indonesia (NII) dalam surat tersebut Wawan mengatakan, untuk melaksanakan salat menghadap ke timur.

Surat yang dikirimkan Wawan Setiawan. Foto: Surat yang dibuat Wawan (Istimewa, Dokumen Desa Tegalgede)
Surat dari Wawan itu ditujukan kepada pemerintahan Republik Indonesia. Surat itu ditulis dengan tangan bertinta biru tanpa kop surat. Pada badan surat, Wawan mengaku sebagai jenderal berbintang VI (enam). Tetapi pada bagian tanda tangan, dia menulis sebagai jenderal berbintang IV (empat).

Sementara itu, kasus serupa sempat menghebohkan Garut di tahun 2011, Sensen Komara mendeklarasikan diri sebagai seorang Rosul dan Presiden Negara Islam Indonesia (NII). Namun setelah itu Sensen ditangkap dan divonis empat tahun kurungan di rumah sakit jiwa oleh Pengadilan Negeri Garut. (elz/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads