"Nggak ngerti saya. Nggak apa-apa (pertemuannya), baik aja," ujar Djarot di Cawang, Jakarta Timur, Sabtu (25/3/2017).
Menurut Djarot, dirinya jika diundang oleh siapapun pasti akan hadir, asal waktunya pas. Dia pun menyinggung soal kehadirannya di Masjid At-Tin TMII beberapa waktu lalu untuk memenuhi undangan peringatan Supersemar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas, bagaimana jika pertemuan Sandi dengan Probosutedjo merupakan sebuah bentuk dukungan?
"Ini bukan masalah dukungan atau tidak dukungan tetapi masalah bagaimana kita saling menghargai dan menghormati antara warga," ucap Djarot.
Mantan Wali Kota Blitar itu pun berkata akan terus menjaga silaturahmi sepanjang hidupnya. Silaturahmi menurut dia adalah bentuk penghormatan sesama manusia.
"Ya pasti dong (melanjutkan silaturahmi). Kami ini dibangun dalam kondisi silahturahmi, kami selalu dididik untuk saling menghargai satu sama lain. Kita dididik untuk betul saling menghormati satu sama lain. Istilahnya di jawa itu ada tepo seliro (tenggang rasa), jadi kita harus punya tepo seliro," tutup Djarot. (gbr/tor)











































