"Sangat dirasakan di sini perlu penyikapan yang sangat serius terkait air bersih. Kami menargetkan pipanisasi dan subsidi sampai 80 persen," kata Sandiaga di kawasan Koja, Jakarta Utara, Jumat (23/3/2017).
Sandiaga mengatakan permasalahan di Jakarta Utara adalah air tanahnya yang asin. Dia menemukan fakta bahwa warga tidak bisa memasang PAM karena tanah yang masih bersengketa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sandiaga juga berjanji akan membantu mencarikan solusi terkait dengan legalitas tanah warga. Dia menegaskan akan berusaha supaya warga mendapatkan hak mereka.
"Terkait legalitas tanah, sebenarnya mereka punya kontrak politik 2012 yang belum ditunaikan di zaman Pak Jokowi, itu yang kami janjikan dan akan kami tunaikan," tuturnya.
"Kita harus menggunakan pendekatan yang holistik melibatkan seluruh masyarakat agar mendapatkan haknya. Karena semakin rendah penghasilan kita, semakin tinggi biaya hidupnya," ujarnya. (fdu/dnu)