Bau gas tersebut berasal dari gudang tempat penampungan, pengepresan dan pendistribusian tabung LPG di Depo Pertamina yang tepatnya terletak di Jalan Argolubang, Baciro, Gondokusuman, Yogyakarta.
![]() |
Pihak Pertamina langsung turun tangan mengatasi keluhan warga. Pertamina lalu menghentikan operasional pengepresan tabung gas. Depo Pertamina ini melayani ditribusi tidak hanya untuk DIY tetapi juga Jawa Tengah, seperti Cilacap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bau tersebut berasal dari bahan kimia yang di sebut Merchaptan atau zat pembau yang berfungsi untuk memberikan tanda jika ada kebocoran pada Tabung atau selang LPG, karena sifat gas itu tidak terlihat dan tidak bau.
![]() |
"Terkait dengan hal itu untuk sementara proses pengepresan kami hentikan sambil menunggu cara atau metode yang tepat untuk menghilangkan bau saat pengepresan. Kami sedang melakukan riset. Penghentian sampai kapan belum ditentukan," kata Andar Titi Lestari di gudang/ Depo Pertamina, Baciro, Yogyakarta, Jumat (24/3/2017).
Keberadaan Gudang Baciro ini posisinya sangat strategis dengan kapasitas hingga 600.000 tabung, untuk mendistribusikan tabung-tabung tersebut di sekitar DIY, Solo dan wilayah barat Jawa Tengah seperti Cilacap. Tabung gas yang dilakukan pengepresan adalah tabung gas yang kedaluwarsa, sudah tidak layak pakai.
"Untuk sementara ini penghentian tidak mengganggu kegiatan lainnya. Kami berharap sebelum tabung bertambah makin banyak di gudang ini, sudah bisa ditemukan metode agar tidak bau," katanya.
![]() |
Warga sekitar gudang Pertamina, Kurnia Ramadhani, mengaku bau menyengat sering dirasakan pada malam hari. Bahkan sampai membuat nafasnya merasa sesak. Rumahnya hanya berjarak sekitar 50 meter dari gudang. Ia khawatir bau menyengat berdampak buruk pada bayi atau anak-anak. "Sebenarnya untuk kegiatan ini tidak apa-apa, tapi kami berharap baunya itu bisa dihilangkan," kata Kurnia.
(aan/fdn)