Terduga Teroris Cilegon Beli Senjata dan Ikut Latihan di Filipina

Terduga Teroris Cilegon Beli Senjata dan Ikut Latihan di Filipina

Cici Marlina Rahayu - detikNews
Jumat, 24 Mar 2017 13:07 WIB
Foto: Cici/detikcom
Jakarta - Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap 8 terduga teroris di wilayah Banten dan Jawa Barat. Salah satu terduga teroris juga diduga memiliki koneksi dengan jaringan teroris di Filipina Selatan.

"Saya akan menyampaikan hasil penangkapan terhadap 8 orang terduga teroris yang ditangkap dari 5 TKP berbeda, saya menyampaikan tentu belum lengkap dan belum bisa menampilkan barang bukti, karena masih dalam pengembangan," kata Kombes Martinus Sitompul, Kabag Penum Divisi Humas Polri, di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (24/3/2017).

Para terduga teroris tersebut ditangkap pada Kamis 23 Maret 2017. Martinus mengatakan telah dilakukan penangkapan terhadap 8 orang terduga teroris. Penangkapan pertama terjadi pada pukul 05.00 WIB, di wilayah Pesanggrahan, Desa Tanjung Baru, Kecamatan Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Telah ditangkap satu orang atas nama SM alias AR (45) yang beralamat di Tambun Selatan, Bekasi, keterlibatannya di antaranya mendanai bom Thamrin pada awal tahun 2016 yang lalu," ujar Martinus.

Menurut Martinus, SM juga diduga membangun kelompok jaringan teror Indonesia dan Filipina Selatan. Di mana yang bersangkutan memiliki koneksi langsung terhadap kelompok teroris di Filipina Selatan.

"Kemudian juga membeli senjata, yang kita ketahui bahwa dua senjata yang dipakai pada saat bom Thamrin terjadi itu adalah berasal dari pembelian oleh saudara SM dan NK ke Filipina, ada juga beberapa senjata yang dibeli dan tentu masih kita dalami, karena ini informasi dari yang bersangkutan," ujarnya.

TKP kedua berada di wilayah Tangerang Selatan. Satu tersangka atas nama BEP (37) ditangkap sekitar pukul 11.10 WIB, di Jalan Aria Putera, Ciputat, Kabupaten Tangerang Selatan.

"Keterlibatannya adalah bagian dari tersangka SM yang sebelumnya ditangkap di Bekasi, dia juga pernah mengikuti pelatihan militer di Filipina Selatan," ungkap Martinus.

Sedangkan TKP ketiga, keempat dan kelima berada di wilayah Banten. Martinus menerangkan ada 6 tersangka yang ditangkap.

"TKP ketiga di Pandeglang, satu orang atas nama M (45) ditangkap pukul 8.10 WIB pagi hari, yang bersangkutan juga merupakan bagian dari kelompok SM, yang ditangkap di Bekasi," ujar Martinus.

"Kemudian sekitar pukul 12.00 WIB di wilayah Ciwandan, Cilegon, ada 4 orang dengan dua mobil dilakukan upaya penangkapan terhadap mereka yang diduga merupakan bagian dari kelompok teroris, peristiwa penggerebekannya di daerah Ciwandan, Cilegon," sambungnya.

Martinus mengatakan pada TKP keempat ini ada perlawanan dan penyerangan terhadap anggota. Sehingga dilakukannya upaya penindakan serta menyebabkan satu orang tersangka NK tewas. "Satu orang tewas, satu orang lagi terluka tangannya dan mereka sudah di bawa ke RS Kramat jati Jakarta Timur," ujar Martinus.

Dari keempat tersangka yang ditangkap di Cilegon, kemudian berkembang sehingga berhasil membekuk satu orang tersangka lagi. Tersangka tersebut atas nama AJ. "Kita menangkap satu orang di wilayah Kecamatan Pagelaran, Pandeglang, atas nama AJ yang juga masih bagian kelompok SM," ujarnya.

Dari kedelapan tersangka, satu orang diantaranya tewas. Sedangkan 7 orang lainnya akan dilakukan pemeriksaan intensif selama 7 hari ke depan.



(aan/rvk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads