"Belum tahu apakah setiap minggu atau setiap malam atau satu minggu 2 sampai 3 kali tapi saya pikir untuk anak-anak muda cukup bagus ya karena kita bisa berdialog dan menjawab beberapa pertanyaan yang lucu-lucu, kadang-kadang juga substansif," kata Djarot usai bertemu warga di Pademangan, Jakarta Utara, Kamis (23/3/2017).
Menurut Djarot, program ini bisa mendekatkan kamu muda dengan dirinya dan Ahok lewat sosialisasi dan dialog. Apalagi saat ini zaman teknologi informasi bagi generasi muda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Djarot yakin program tersebut efektif untuk meraup suara dari pemilih muda. Dia menjelaskan inisiatif membuat program itu bukan hanya sekedar menggaet suara pemula tapi juga bertujuan baik.
"Tadi malam misalnya yang tanya ini yang saya suka itu bukan hanya warga Jakarta, tapi ada dari Kediri, ada dari Ponorogo yang nadanya itu saya senangnya apa, ya mereka ingin membikin apa yang baik di Jakarta ini kalau bisa diaplikasikan diterapkan di wilayahnya," lanjut Djarot.
Keinginan agar program yang sudah berhasil diterapkan di Jakarta diterpakan di wilayah lain ini menurut Djarot adalah bukti bahwa program di DKI memang baik. Salah satu hal positif yang diapresiasi adalah dibukanya Balai Kota sebagai 'posko aduan' bagi warga Jakarta.
"Ini kan positif anak-anak muda seperti itu, nah misalnya dengan Balai Kota, membuka diri bertemu sama warganya untuk menyelesaikan persoalan-persoalan warga dan itu dimasukkan di YouTube. Itu sangat menginspirasi mereka di warga kita yang ada di luar Jakarta," tutupnya.
Seperti diketahui Ahok dan Djarot membuat program blusukan online yang ditayangkan langsung lewat akun Instagram @ahokdjarot Rabu (22/3) kemarin. Di acara itu warga bisa bertanya langsung dan akan dijawab oleh kedua pasangan nomor urut 2 itu.
(nth/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini