"Sudah (diantarkan) Jumat (17/3) kemarin. Sudah diterima kepala desa, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), dan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) di Balai Desa," ujar petugas sosial PSAA PU 4 Cengkareng Bambang Sudrajat saat dihubungi detikcom, Kamis (23/3/2017).
Dalam pertemuan itu, ayah Ajis, Bubun, ikut hadir. Sedangkan ibunda Ajis, Iyah, masih di luar negeri sebagai tenaga kerja wanita (TKW).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak PSAA PU 4 Cengkareng mendapatkan alamat Ajis setelah mengetahui sekolahnya di MI Yapsi Catayan. Dari sanalah diketahui alamat rumah Ajis di Jalan Damanhuri KM 4, Kampung Cijati, Desa Cicantayan, Kecamatan Cicantayan, Sukabumi.
"Saya langsung koordinasi dengan kepala desa," ujar Bambang.
Setelah dipertemukan dengan keluarga, pihak pemerintah desa memasukkan Ajis ke Rumah Perlindungan Sosial Asuhan Anak (RPSA) Cibalagung, Bogor. Hal tersebut dilakukan dengan alasan keterbatasan ekonomi.
"Ya betul (masalah ekonomi). Bapaknya hanya pemulung. Satu sisi, beliau juga bapak angkatnya," ucap Bambang.
Sebelumnya, Satgas Pelayanan, Pengawasan, dan Pengendalian Sosial (P3S) Suku Dinas Sosial Jakarta Barat menemukan Ajis telantar di Terminal Kalideres pada Kamis (9/3). P3S menempatkan Ajis ke Panti Sosial Bina Insan (PSBI) Kedoya. Lalu, PSBI Kedoya menyerahkan Ajis ke PSAA PU 4 Cengkareng pada Jumat (10/3). (aik/rvk)











































