"Iya (12 orang). Dalam rangka kerja sama antar-setjen parlemen," ujar Sudarsono saat dimintai konfirmasi detikcom, Selasa (21/3/2017) malam.
Rombongan kesekjenan DPD RI tersebut berangkat pada Selasa (21/3) malam dengan dua agenda pertemuan di Kanada. Agenda pertama adalah pertemuan dengan Setjen Senat Kanada pada Kamis (23/3) dan dengan Federasi Koperasi Kanada pada Jumat (24/3) waktu setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca Juga: Jalin Kerja Sama Antar-Setjen, Delegasi DPD RI Kunker ke Kanada
Kunjungan kerja kesetjenan DPD ini disebut dalam rangka studi kepengelolaan dukungan keparlemenan. Dari data 12 delegasi yang berangkat ke Kanada, dua di antaranya Sudarsono dan istri.
"Di kesekjenan ada pengembangan IT dari Pusdatin, kemudian capacity building personel dari biro administrasi, kemudian ada biro personel, kemudian ada supporting dari biro umum. Jadi memang harus beberapa karena capacity building di jajaran kesekretariatan," jelasnya.
Sudarsono memastikan kunjungan kerja delegasi DPD bukan bertujuan menghambur-hamburkan uang. DPD disebutnya tak ingin kehilangan prestasi predikat laporan BPK 'Wajar Tanpa Pengecualian' (WTP), yang selama ini didapatnya.
"Ini kan kebutuhan kita semua, capacity building kesetjenan. Ada kan MoU-nya contohnya. Yang model-model kayak gitu yang kita kembangkan. Penguatan parlemen kan kebutuhan kita semua," tutur Sudarsono.
"Kita sudah WTP 11 tahun jadi jajaran kesetjenan DPD juga akan mempertahankan prestasi yang WTP itu," tuturnya. (elz/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini