"Saya menyampaikan belasungkawa, mudah-mudahan khusnul khatimah. Ini pelajaran buat kita semua," kata Ganjar di Desa Kluwih, Bandar, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Selasa (21/3/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harapan kita, hari ini kita bisa belajar dari beliau yang memang sangat getol berjuang, getol memperjuangkan, tapi kan membahayakan," pungkasnya.
Ganjar menegaskan tidak melarang adanya protes, namun sudah lama Ganjar menyampaikan agar protes tidak dilakukan dengan aksi yang membahayakan. Dia berharap tidak ada lagi aksi serupa.
"Boleh tidak sih demo yang tidak menyakiti diri atau membahayakan. Kalau seperti ini kan, kalau ada yang tidak suka, bicaranya bisa macam-macam," ujarnya.
Ganjar mengaku, setelah meninggalnya Patmi, ia mendapat sorotan yang kebanyakan bernada protes. Namun Ganjar tetap mengaturkan belasungkawa atas berpulangnya Patmi, yang merupakan warga Desa Larangan, Kecamatan Tambakromo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
"Protes bagian dari ekspresi, hak berbicara. Di sisi lain, jangan membahayakan nyawa," pungkasnya.
Patmi hari Senin (20/3) memang bermaksud pulang bersama relawan lainnya sehingga semen di kakinya dilepas. Namun, sekitar pukul 02.30 WIB tadi, Patmi mengeluh tidak enak badan hingga muntah.
Dokter yang mendampingi dan pihak LBH kemudian membawa Patmi ke RS Saint Carolus Salemba. (alg/fdn)