Patmi Meninggal, Jokowi Minta KSP Bantu Urus dan Sampaikan Santunan

Patmi Meninggal, Jokowi Minta KSP Bantu Urus dan Sampaikan Santunan

Ray Jordan - detikNews
Selasa, 21 Mar 2017 15:06 WIB
Foto: Ilustrasi: Andhika Akbaryansyah
Jakarta -

Patmi, salah seorang petani Kendeng, Rembang, Jawa Tengah, yang sempat melakukan aksi semen kaki, meninggal dunia karena serangan jantung. Kepala Staf Presiden Teten Masduki menyampaikan duka cita.

"Tim saya sudah bantu urus. Berduka cita. Jantung ya, kemungkinan juga faktor capek," kata Teten saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (21/3/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Teten memang fokus untuk menangani persoalan yang diprotes oleh para petani Kendeng. Terkait dengan meninggalnya Patmi, Teten mengimbau agar aksi para petani tersebut juga harus memperhatikan keselamatan jiwa.

"Memang kita imbau lah, kalau mau menyampaikan pendapat, aspirasi, jangan aksinya mengambil resiko pada keselamatan," katanya.


Teten juga mengatakan, dia dan pihak pemerintah sudah melakukan dialog secara langsung dengan para petani Kendeng tersebut. Apa yang dituntut oleh para petani tersebut juga sudah direkomendasikan ke Presiden Joko Widodo.

"Jadi kemarin, kita kan sudah ngobrol sama mereka. Tuntutan mereka kan sudah kita rekomendasi. Mudah-mudahan ini hasil KLHS (Kajian Lingkungan Hidup Strategis) akan selesai akhir Maret, mungkin nanti jadi rujukan lah. Tapi akan bicarakan terus sama Kementerian Lingkungan Hidup, BUMN dan juga pemerintah daerah," katanya.

Teten meluruskan, pihaknya tidak bermaksud untuk melarang aksi unjuk rasa para petani tersebut. Karena unjuk rasa merupakan hak dalam demokrasi.

"Kalau aksi itu hak demokrasi, cuma jangan nyemen lagilah, itu kan membahayakan kesehatan. Sebenarnya kan pemerintah bisa cegah seperti halnya misalnya orang demo katakanlah naik ke gedung tinggi mau ngancam bunuh diri kan pemerintah harus bisa hentikan. Ini kan kalau aksi-aksi semacam ini kemudian, ya kita sekarang kan bisa mengimbaulah, kalau aksi-aksi enggak usah melakukan tindakan yang membahayakan, walaupun ini kan jantung ya, enggak ada kaitan dengan itu," jelas Teten.

Presiden Jokowi menurutnya sudah meminta KSP untuk membantu pengurusan terkait pemulangan jasad Patmi.

"Tadi Pak Presiden sudah minta kami untuk mengurus kepulangannya, tapi tadi sudah diurus. Nanti diberikan santunan juga," kata Teten.

(jor/fdn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads