Sandi Diperiksa Polisi, Timses: Itu Kriminalisasi ke Paslon Kami

Jakarta - Wakil ketua tim pemenangan Anies-Sandi, M Taufik, menilai ada kriminalisasi terkait dengan laporan dugaan penggelapan tanah yang dilakukan oleh Sandiaga. Hal itu dikatakan Taufik sebagai serangan secara pribadi, apalagi dalam masa kampanye Pilgub DKI Jakarta putaran kedua.

"Itu orang baru sehari lapor dan dua hingga tiga hari lapor langsung direspons. Sedangkan kita berminggu-minggu tidak direspons. Saya kira masyarakat tahu apa yang dilakukan itu dalam rangka kriminalisasi paslon kami," kata Taufik di Posko Cicurug, Jalan Cicurug, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (20/3/2017).

Taufik mengatakan serangan pribadi terhadap Anies ataupun Sandi di masa kampanye saat ini dilakukan oleh aktor intelektual.

"Ada pribadi Anies diserang, tentang kontrak politik syariat. Itu dilakukan orang yang intelektual, tapi cara-cara serangannya, menurut saya, tidak intelektual. Mungkin menyerang program tidak bisa, saking programnya sudah hebat-hebat," kata Ketua DPD Gerindra itu.

Sebelumnya diberitakan, penyidik Subdit Harta dan Benda (Harda) Ditreskrimum Polda Metro Jaya memanggil Sandiaga Uno untuk diperiksa terkait dengan dugaan penggelapan tanah senilai Rp 7 miliar. Cawagub DKI nomor urut 3 itu akan dimintai keterangan pada Selasa (21/3) besok.

"Besok bapak itu akan diminta klarifikasi terkait pelaporan dari seorang bernama RR Fransisca," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes (Pol) Argo Yuwono kepada detikcom, Senin (20/3).

Argo mengatakan Sandiaga akan dimintai keterangan sebagai saksi terlapor. Sebelumnya penyidik telah meminta keterangan dari pelapor.

"Iya dimintai klarifikasi, apakah betul seperti yang dilaporkan. Nah kita perlu klarifikasi dari yang bersangkutan," imbuhnya.

Ia menambahkan status Sandiaga sendiri masih sebagai saksi terlapor. Sedangkan polisi telah meminta keterangan kepada sejumlah saksi terkait. (fdu/nkn)