"Korban akan kita data. Ini kan ada beberapa korban yang sudah kembali dari rumah sakit. Ini kami belum mempunyai data terkini, nanti kami akan koordinasi dengan pihak rumah sakit berapa yang kembali," ujar Kasat Reskrim Polres Jaksel AKBP Budi Hermanto di Jl Wijaya, Kebayoran Baru, Jaksel, Senin (20/3/2017).
Namun proses pemanggilan ini tentu disesuaikan dengan kondisi fisik dan psikis korban setelah mengalami luka-luka pascakejadian. Menurut Budi, proses meminta keterangan kepada korban dilakukan agar proses penyelidikan dalam kasus lift jatuh ini utuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait dengan olah TKP pada Minggu (19/3), Budi menyebut pihaknya akan melihat kaitan sistem peringatan dengan sistem keamanan lift.
Menurut Budi, bila alarm lift berbunyi, lift tidak akan tertutup rapat dan tidak akan bergerak turun.
"Dari perkembangan olah TKP kemarin, ditemukan dari Laboratorium Forensik (Labfor) dan ahli, kami dalami hal ini masih dalam proses penyelidikan, belum bisa disampaikan secara utuh. Intinya, akan melihat dari emergency atau warning yang ada bisa mengontrol terhadap sistem safety-nya sehingga harusnya kalau alarm sudah berbunyi, lift tidak akan tertutup secara rapat dan mesin juga akan nge-lock dan tidak akan bergerak turun ke bawah," terang Budi.
"Tetapi kita lihat apa penyebab mesin ini turun ke bawah, apakah karena ramainya kerumunan dari pihak pengunjung sehingga memadati adanya overcapacity dan overload terhadap lift tersebut," imbuhnya. (knv/fdn)