Sisi Lain Mantan Hakim Agung Adi Andojo: Anjing Herder dan Musik

Sisi Lain Mantan Hakim Agung Adi Andojo: Anjing Herder dan Musik

Andi Saputra - detikNews
Minggu, 19 Mar 2017 16:42 WIB
Jakarta - Adi Andojo yang menjadi hakim agung dari 1980 hingga 1997 dikenal berani buka-bukaan. Termasuk membuka bobrok adanya kolusi di Mahkamah Agung (MA) yang malah membuatnya direkomendasikan dipecat oleh pimpinan MA. Namun usulan pemecatan itu ditolak Presiden Soeharto kala itu.

Di luar aktivitasnya sebagai pemukul palu keadilan, Adi memiliki hobi memelihara anjing herder. Hobi itu diakui hobi yang cukup mahal, apalagi di awal-awal Adi menjadi hakim pada tahun 50-an. Bahkan, Adi sempat berpikir meminta uang langsung ke Ir Soekarno.

"Berat sekali. Sampai di Bojonegoro saya pernah berpikir begitu. Untunglah rencana itu tidak terwujud. Ha..ha..ha.. Enggak tahu kenapa saya sampai kepikiran seperti itu. Cuma terlintas begitu saja. Tapi anehnya saya pelihara anjing herder," kata Adi sebagaimana dikutip di halaman 94 dari buku biografi Adi Andojo "Menjadi Hakim yang Agung", Minggu (19/3/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain memiliki hobi memelihara anjing herder, Adi juga gemar memelihara burung. Bagi Adi, suara burung bisa membuatnya lebih refresh. Perasaan menjadi tenang. Hobi itu ia peroleh karena sewaktu kecil di Banyumas pada tahun 1930-an, di sekeliling rumahnya banyak burung liar di pohon-pohon sekeliling rumah.

"Suaranya bagus dan indah. Menyenangkan sekali," ucap pria kelahiran 11 April 1932 itu.

Nah, hobi lain yang ia geluti dari kecil adalah menyanyi. Ibu Adi, Soetjiati kerap menyanyikan lagu Belanda sewaktu Adi kecil. Adi sangat hapal dengan lagu-lagu itu. Kebiasaan mengenal musik berlanjut hingga kuliah.

Saat menimba ilmu di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FH UI) 1952-1958, Adi menjadi pemain gitar untuk kontes antar kampus. Selain itu, Adi juga dikenal sesama mahasiswanya sebagai mahasiswa yang memiliki suara merdu. Adi juga mengoleksi kaset lagu-lagu yang lagi populer kala itu.

Hobi menyanyinya berlanjut hingga saat ia menjadi hakim agung hingga 1997. Saat upacara perpisahannya, Adi menyanyikan lagi 'Sampai Menutup Mata'. Saat kembali ke kursinya, istri Ketua MA Ali Said membisikkan ke Adi bila suaminya sampai menangis mendengar nyanyian Adi.

Ali awalnya tidak menghiraukan dengan maksud tangisan tersebut. Belakangan Ali baru tahu bila Ali menangis karena Ali sudah berjuang maksimal agar Adi menjadi Ketua MA tetapi gagal.

"Kata Prof JB Marlin, dukungan untuk saya di DPR kurang. Saya dianggap kurang melakukan lobi-lobi di DPR. Memang saya nggak tahu tentang gitu-gitu. Bahasa Jawanya lugu. Beliau juga bilang bilang saya tidak dipilik karena dianggap enggak bisa ditekuk-tekuk," ujar Adi yang kini menghabiskan masa tuanya di rumah di Komplek Mahkamah Agung Pejaten, Jakarta Selatan yang ia beli dari tabungannya. (asp/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads