Darmaningtyas menilai peraturan tersebut membuat mobil-mobil yang harganya murah dapat difungsikan sebagai angkutan online. Dampaknya, semakin banyak mobil mengaspal, kian macet lalu lintas di jalan.
"Kalau saya, justru yang keberatan justru kendaraan yang 1.000 cc itu. Karena itu sebetulnya, kalau kita lacak ke belakang, itu kan mobil murah. Nah, MTI sejak awal sikapnya jelas, menolak mobil murah karena itu akan menciptakan kemacetan," ungkap Darmaningtyas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia kemudian mengungkit surat Presiden Joko Widodo saat masih menjabat Gubernur DKI Jakarta. Yakni mengenai protes soal mobil murah kepada Boediono, yang ketika itu adalah wakil presiden.
"Pak Jokowi tahun 2013, waktu jadi gubernur, mengirim surat keberatan pada Wakil Presiden Boediono soal proyek mobil murah itu. Sekarang justru akan dipasok untuk kendaraan untuk online. Justru saya keberatan dengan revisinya. Pasti akan menambah kemacetan," terang dia. (aud/elz)