Indahnya Keris Bali yang Langka dan Terbuat dari Emas

Pesona Keris Nusantara

Indahnya Keris Bali yang Langka dan Terbuat dari Emas

Elza Astari Retaduari - detikNews
Jumat, 17 Mar 2017 10:38 WIB
Foto: Elza Astari Rd/detikcom
Jakarta - Pameran keris di DPR menampilkan seratusan keris unik dan langka. Mulai keris berhias naga hingga keris yang terbuat dari emas.

Kurator keris yang menjadi penanggung jawab 'Pameran Keris Nasional, Pesona Keris Bali dan Lombok' itu, Basuki Teguh Yuwono, menyebut ada 105 keris yang dipamerkan. Ia lalu menunjukkan sejumlah keris yang dianggapnya langka dan sangat bagus dalam segi estetika.

"Ini salah satu yang pernah menjadi juara satu dan dua saat SNKI bekerja sama dengan Kasultanan Yogyakarta membuat lomba estetika keris nasional," ujar Basuki, Kamis (16/3/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dalam konteks keris sepuh, pada saat itu dinilai dari bagaimana membuat keserasian dari aspek aksesorinya," lanjut dia.

Basuki lalu menunjukkan keris yang mendapat juara I saat memperebutkan trofi Sultan HB ke-10. Keris pusaka dengan angun-angun Luk-II. Juga gandik dihias pahatan naga dengan badan menjuntai mengikuti luk bilahnya.

Keris ini memiliki pamor Tiban motif kulit semangka dengan hulu jenis togokan dengan motif Semar atau Betara Ismaya. Keris koleksi Sarmin House Collection tersebut memiliki sarung jenis srengatan dari bahan gading gajah. Kandelan atau pendok-nya adalah gandar dari bahan gading dihias pendok cincin dari bahan emas dihias batu mulia.

Keris Naga RajaKeris Naga Raja (Elizabeth Elza Restaduari/detikcom)

"Lihat itu ada bentuk naganya. Ini kan kepala naga, badannya ular," kata Basuki.

Berdasarkan manuskrip 'Darma Kepandean', makna pamor pada keris tersebut mencerminkan kesuburan dan kerezekian (banyak biji), mencerminkan simbol keabadian (bulat, tiada awal dan tiada akhir). Juga mencerminkan simbol ketenangan karena banyak unsur air.

Bilah keris ini menggunakan Gonji Wulung, yang mencerminkan simbol pengendalian diri atas godaan lawan jenis. Keris tersebut masuk dalam golongan keris bali sepuh atau tua. Dari motif naganya, keris ini diperkirakan berasal dari era Airlangga. Hulu kerisnya dihias dengan pahatan berkualitas bagus. Pada kepala malen terdapat batu zamrud dengan kualitas apik. Mata malen-nya ada black sapphire yang pusarnya diberi berlian Banjar.

Selut model mangkokan Bali-nya terbuat dari batu giok yang dilengkapi dengan emas 22 karat dihiasi berlian Banjar sebanyak 8 butir dengan kualitas bagus. Rangka ada 2 yang terbuat dari gading Sumatera, kayu arang motif Ladrang Bali/Kekandian. Kemudian untuk pendok terbuat dari bahan emas 22 karat bermotif Lunglungan dan Makara dihiasi dengan 7 berlian banjar, 2 batu mirah, dan 3 zamrud.

"Di zaman dulu, sangat mungkin ini punya raja. Melihat pola garapnya, bentuknya, bahan-bahan yang dipakai memperlihatkan strata sosial yang tinggi. Ini salah satu keris yang sangat langka," Basuki menjelaskan.

Kemudian Sekjen Serikat Nasional Keris Indonesia (SNKI) itu menunjukkan Keris Bima Kurda yang menjadi juara II pada lomba estetika keris di Yogyakarta. Keris ini juga dimiliki oleh kolektor yang sama.

Keris Bima Kurda. Keris Bima Kurda (Elizabeth Elza Restaduari/detikcom)

Rerincikan pada keris tersebut adalah Ganja Wilud, Cunguh Gajah, Jenggot, Wadidang, dan Greneng serta memiliki pamor Tiban motif Pedaringan Kebak. Hulunya berjenis togogan motif Bima. Lalu wewer dan selud jenis mangkokan terbuat dari bahan emas 22 karat dan dihias batu mirah.

Untuk sarungnya berjenis Kekandikan dari bahan gading dengan pendok jenis Bunton yang dibuat dari bahan emas dan dihias pahatan motif lung-lungan serta dikombinasi dengan batu mulia. Warna pamor pada bilah keris ini menunjukkan dibuat dengan matang tempaan.

"Pamor dari bahan meteorit. Terus dari bentuk kerisnya yang disebut dapur. Dapur Bimo Kurda, dapur Cangkung, kemudian dapur Nogo dan sebagainya, itu identik dengan kelas-kelas bangsawan pada masanya," papar Basuki.

Sayangnya, ia mengaku tidak memahami soal kisaran harga dua keris tersebut. Sebab, menurutnya, ukuran harga keris sifatnya relatif. Terkadang tidak melulu ukurannya adalah materi.

"Sangat relatif, dia dihargai dari segi historisnya, dari segi materialnya. Kalau emas gading kan sangat mahal juga. Kemudian estetikanya. Sangat kompleks kalau kita bicara perkerisan," ucapnya.

Ada banyak keris lain di pameran itu yang memiliki keunikan serta estetika bagus. Sejumlah keris yang dipamerkan juga ada yang berbahan emas. Seperti keris Jangkung Luk-3 milik Sarmin House Collection yang mendapat gelar 'Ki Baru'. Hulu keris tersebut terbuat dari emas 23 karat dengan berat kurang-lebih 330 gram.

Keris ini juga berhiaskan batu zamrud dan batu mirah. Keris berkategori Bali Kuna tersebut juga diperkirakan berasal dari zaman Majapahit, bahkan era Airlangga.

Keris Jangkung Luk-3.Keris Jangkung Luk-3 (Elizabeth Elza Restaduari/detikcom)

Kemudian juga ada keris pusaka sindip atau simbrit tenget (keris angker atau wingit). Keris ini hulunya terbuat dari bahan perak yang dikombinasikan dengan emas melalui teknik trap-trapan. Selain itu, terdapat hiasan batu mulia pada keris yang memiliki panjang 42 cm tersebut.

Keris raja milik Fadli Zon. Keris raja milik Fadli Zon (Elza Astari Retaduari/detikcom)

Basiq atau bilah keris ini berpamor sisik penyu karena motifnya menyerupai sisik pada punggung penyu. Pamor itu memiliki makna simbolis yang mencerminkan ketenangan, kesabaran, dan panjang umur. Pamor pada keris milik Wakil Ketua DPR Fadli Zon ini selaras dengan dapur Surapati-nya bahwa bila seorang pemimpin di medan perang harus mampu mengendalikan emosinya, dan harus tenang agar dapat selamat dan mengalahkan musuh. (elz/nkn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads