Ketua MPR Ingatkan soal Memudarnya Nilai-nilai Luhur Bangsa

Ketua MPR Ingatkan soal Memudarnya Nilai-nilai Luhur Bangsa

Niken Widya Yunita - detikNews
Kamis, 16 Mar 2017 16:37 WIB
Ketua MPR Ingatkan soal Memudarnya Nilai-nilai Luhur Bangsa
Foto: Dok MPR
Jakarta - Pengurus Pusat Gerakan Pemuda Anshor (GP Anshor) menemui Ketua MPR RI Zulkifli Hasan. Pertemuan ini membahas soal memudarnya nilai luhur bangsa.

Pertemuan ini digelar di ruang Ketua MPR, gedung Nusantara III, Kamis (16/3/2017). Delegasi GP Anshor dipimpin langsung Ketua Umum Yaqut Cholil Qoumas.

Menurut Yaqut, kehadiran GP Anshor menghadap Ketua MPR untuk menyampaikan keprihatinan atas kondisi kebinekaan saat ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pak Zulkifli adalah tokoh bangsa yang pertama kali kita temui, setelah sebelumnya GP Anshor bertemu redaksi media," kata Yaqut.

GP Anshor selaku organisasi kepemudaan mengaku siap menerima arahan dari Ketua MPR untuk memperkuat dan merawat kebinekaan. "GP Anshor berharap banyak pada Ketua MPR untuk tampil menjadi penjaga kebinekaan kita," imbuhnya.
Ketua MPR Ingatkan Soal Memudarnya Nilai-nilai Luhur Bangsa Foto: Dok MPR

Menanggapi pernyataan yang disampaikan GP Anshor, Ketua MPR Zulkifli Hasan menegaskan selama ini tidak ada masalah dengan kebinekaan di Indonesia. "Dulu raja-raja merelakan kekuasaannya demi terbentuknya NKRI. Tokoh-tokoh Islam juga merelakan Piagam Jakarta demi keutuhan bangsa," kata Zulkifli.

Masalah utama yang seharusnya dihadapi seluruh elemen bangsa, menurut Ketua MPR, adalah kesenjangan. "Gap yang terlalu lebar antara kaya dan miskin ini yang justru lebih potensial mengakibatkan perpecahan," ungkapnya.

Untuk mengatasi kesenjangan itu, Ketua MPR menegaskan dibutuhkan pemimpin yang Pancasilais. "Pemimpin yang kata-katanya mempersatukan dan tidak merendahkan. Pemimpin yang tegas berpihak pada rakyat," tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua MPR juga mengajak GP Anshor menjaga persatuan umat. "Kantongi dulu perbedaannya, cari persamaan. Saatnya umat bersatu kejar ilmu pengetahuan dan kuasai Iptek," tutup Zulkifli. (ega/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads