Megawati Tak Mau Kekalahannya di Pilpres 2004 Terulang di Ahok

Pilgub DKI Putaran Kedua

Megawati Tak Mau Kekalahannya di Pilpres 2004 Terulang di Ahok

Bisma Alief Laksana - detikNews
Rabu, 15 Mar 2017 16:26 WIB
Mega memberi arahan kepada relawan Ahok-Djarot. (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri menekankan pentingnya Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat kembali memimpin Jakarta. Megawati mengatakan, bila sudah ada pemimpin yang sudah terlihat kerjanya, mengapa harus memilih orang baru untuk memimpin.

Hal tersebut dikatakan Megawati saat bertemu dengan relawan Ahok-Djarot di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat. Dalam kesempatan itu, Megawati menyindir bahwa calon pemimpin baru biasanya hanya bisa berjanji.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena Ahok-Djarot sudah berhasil. Kalau dipikir, sekarang kalau hujan-banjir nggak kayak dulu lagi. Kenapa nggak dikasih kesempatan dua kali daripada (pilih) orang baru. Lah orang baru memang begitu, siapa saja," ujar Megawati di Rumah Lembang. Dalam kesempatan tersebut, Megawati juga ditemani oleh Ahok-Djarot.

"Kalau orang baru mesti bikin janji dulu dong. Itu makanya ada kampanye," lanjutnya.

Megawati juga meminta izin kepada rakyat Jakarta agar Ahok-Djarot bisa melanjutkan perjuangan mereka untuk Jakarta. Dia mempertanyakan bila ada warga yang masih memilih pemimpin baru di saat pemimpin yang ada sekarang sudah dinilai sukses membenahi Jakarta.

"Kenapa kita pilih orang baru ketimbang yang lama yang sudah sukses. Kasih kesempatanlah untuk meneruskan programnya," ujar Megawati.

Presiden RI ke-5 tersebut memberikan contoh kepada relawan bila mereka memilih pemimpin baru. Megawati mencontohkan kekalahannya dalam Pilpres 2004, yang saat itu menjadi calon petahana, kalah oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang akhirnya menjadi presiden selama dua periode.

"Saya ini presiden setengah jalan. Wapres dan presiden saya cuma lima tahun. Waktu itu Ibu-ibu nggak milih saya sih. Coba saya dikasih waktu satu kali (periode) lagi, pasti lebih baik. Tukar orang baru dah, nah akhirnya nangis-nangis sendiri deh," ujar Megawati.

"Sekarang jangan begitu, insafkan Ibu-ibu yang belum sadar. Karena nggak ada tuh di pemerintahan namanya percobaan," tuturnya. (bis/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads