Hal tersebut dikatakan Megawati saat bertemu dengan relawan Ahok-Djarot di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat. Dalam kesempatan itu, Megawati menyindir bahwa calon pemimpin baru biasanya hanya bisa berjanji.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau orang baru mesti bikin janji dulu dong. Itu makanya ada kampanye," lanjutnya.
Megawati juga meminta izin kepada rakyat Jakarta agar Ahok-Djarot bisa melanjutkan perjuangan mereka untuk Jakarta. Dia mempertanyakan bila ada warga yang masih memilih pemimpin baru di saat pemimpin yang ada sekarang sudah dinilai sukses membenahi Jakarta.
"Kenapa kita pilih orang baru ketimbang yang lama yang sudah sukses. Kasih kesempatanlah untuk meneruskan programnya," ujar Megawati.
Presiden RI ke-5 tersebut memberikan contoh kepada relawan bila mereka memilih pemimpin baru. Megawati mencontohkan kekalahannya dalam Pilpres 2004, yang saat itu menjadi calon petahana, kalah oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang akhirnya menjadi presiden selama dua periode.
"Saya ini presiden setengah jalan. Wapres dan presiden saya cuma lima tahun. Waktu itu Ibu-ibu nggak milih saya sih. Coba saya dikasih waktu satu kali (periode) lagi, pasti lebih baik. Tukar orang baru dah, nah akhirnya nangis-nangis sendiri deh," ujar Megawati.
"Sekarang jangan begitu, insafkan Ibu-ibu yang belum sadar. Karena nggak ada tuh di pemerintahan namanya percobaan," tuturnya. (bis/imk)