Harapan ini disampaikan Elsa Riskiyah (25), istri salah satu awak KRI Layang-635, Kelasi Kepala Amunisi (KLK Amo) Dian Mahendra.
"Setiap hari kami hanya bisa berdoa dan pasrah berharap suamiku bisa ditemukan dan bisa berkumpul kembali bersama keluarga," kata Elsa kepada detikcom di kediamannya di RT 08 RW 02 Desa Kesambi, Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (15/3/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pihak kedinasan Lantamal Surabaya hingga kini belum ada perkembangan informasi terkait keberadaan suami. Kemampuan kami bersama keluarga hanya berdoa," imbuh dia.
![]() |
Elsa dan ibunya, Umrotin (47), hanya bisa berharap kepada pemerintah agar terus mencari Dian Mahendra bersama tiga awak KRI Layang-635 lainnya yang diduga masih berada di wilayah Filipina.
"Kami bersama keluarga berharap pemerintah tidak henti-hentinya untuk mencari keberadaan suaminya dan teman-temannya dan kami yakin bahwa mereka masih hidup," tuturnya.
Empat kru KRI Layang dilaporkan hilang saat mengawal kapal ikan berbendera Filipina yang memasuki wilayah Indonesia tanpa dokumen lengkap pada Selasa, 13 Desember 2016.
Mereka turun dari KRI Layang dan bertugas sebagai Tim Kawal, yang dibekali senjata dan makanan untuk beberapa hari, sedangkan sebagian besar awak dan penumpang kapal Nurhana dinaikkan ke KRI Layang.
Empat ABK tersebut adalah Letda Laut (P) Faisal Dwi AR (Kepala Tim Kawal), Serda Mes Rizky Dwi Zeptianto, Kelasi Kepala (KLK) Amo Dian Mahendra, dan Kelasi Dua (KLD) Isy Badnur Rohim. (fdn/fdn)