"Ada 12 investor besar, semuanya aktif di pasar modal. Sebagian dari mereka menanyakan karena mulai melihat angka survei dan mereka kaget sekali, begitu," ujar Sandiaga di kantor PBNU, Jalan Kramat Raya No 164, Senen, Jakarta Pusat, Selasa (14/3/2017).
Investor tersebut, dikatakan Sandiaga, khawatir dengan segala kemungkinan pergantian kebijakan hukum jika gubernur di DKI diganti. "Mereka mulai dihinggapi kekhawatiran. Saya coba jelaskan bahwa kalau gubernurnya berganti, mestinya aman-aman saja," imbuh Sandiaga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi mereka sekarang sudah mendapat briefing bahwa kemungkinan besar ada pergantian (gubernur) karena secara angka-angka survei mereka juga terima begitu," sebut Sandiaga.
Sebanyak 12 investor tersebut adalah perusahaan-perusahaan yang telah melakukan investasi di pasar modal. Mereka juga berfokus pada investasi. Para investor tersebut juga tidak khawatir dengan ancaman keamanan pada Pilgub DKI. Dia juga mengingatkan investor untuk tidak terlambat memberi investasinya sebelum tanggal 19 April.
"Mereka lebih ke arah apakah nanti ada gejolak dari segi kebijakan. Kena nggak dan kita akan sinkronkan dengan pusat. Dan mereka alhamdulillah, setelah itu mendapat penjelasan, jauh lebih tenang dan saya bilang jangan menunda investasi karena sebagian dari mereka menunda investasi setelah tanggal 19 April. Kan saya bilang telat kalau investasi setelah 19 April," jelas Sandiaga. (nvl/nkn)











































