Keluarga Peringati Haul Bung Hatta Ke-37 di TPU Tanah Kusir

Keluarga Peringati Haul Bung Hatta Ke-37 di TPU Tanah Kusir

Heldania Utri Lubis - detikNews
Selasa, 14 Mar 2017 14:50 WIB
Keluarga memperingati haul ke-37 Bung Hatta di TPU Tanah Kusir. (Heldania Utri Lubis/detikcom)
Jakarta - Keluarga dan kerabat menggelar tahlil di makam proklamator kemerdekaan RI Mohammad Hatta (Bung Hatta) di TPU Tanah Kusir. Acara ini merupakan peringatan 37 tahun meninggalnya Bung Hatta.

"Kalau acara 14 Maret ini kami selalu mengadakan tahlilan untuk memperingati (hari meninggalnya) Bung Hatta. Kebetulan tahun ini banyak yang hadir sehingga kita mengadakan kegiatan di sini saja," ujar anak sulung Bung Hatta, Meutia Farida Hatta Swasono, di TPU Tanah Kusir, Jalan Raya Bintaro, Jakarta Selatan, Selasa (14/3/2017).

Keluarga menggelar tahlil pada haul ke-37 Bung Hatta di TPU Tanah Kusir. Meutia mengatakan kegiatan ini merupakan acara rutin yang digelar keluarga setiap tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi tiap tahun kami mengadakan kegiatan ini. Kebetulan (hari ini) dihadiri oleh Bapak Hendropriyono dan beliau adalah tokoh dengan segala macam keahlian, yang bisa menyampaikan apa yang beliau pikirkan tentang Bung Hatta. Tadi sudah disampaikan, saya kira saya tidak usah ulangi lagi, kalau saya bicara sebagai anaknya kan seperti angin lewat. Tapi kalau tokoh yang mengatakan itu sudah seperti apa yang beliau lihat, apa yang beliau rasakan," kata Meutia.

Sementara itu, putri kedua Bung Hatta, Gemala Rabi'ah Hatta, mengenang sosok Bung Hatta yang memberikan sumbangsih. Gemala mengungkapkan permintaan Bung Hatta kepada Raja Arab Saudi agar dibangun dua jalur sa'i dari bukit Safa menuju bukit Marwah demi mempermudah jemaah saat melakukan sa'i di Masjid Al-Haram, Mekah.

"Jadi tahun 1952 itu saya baru lahir, ayah dan ibu saya pergi naik haji saat saya masih umur 3 bulan. Jadi sesampainya ayah di sana, beliau melihat Safa-Marwah itu padat setengah mati. Karena itu, ayah berpesan kepada Raja Arab Saudi, kakeknya Raja Salman, bahwa kondisi itu tidak boleh dibiarkan. Jadi ayah minta supaya dibuat dua jalur agar yang datang dan pergi ke Safa-Marwah tidak bertumburan," jelas Gemala. (dkp/fdn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads