Terluka Diserang Bandar Narkoba, Aiptu Wito Diberi Penghargaan

Terluka Diserang Bandar Narkoba, Aiptu Wito Diberi Penghargaan

Mei Amelia R - detikNews
Senin, 13 Mar 2017 21:55 WIB
Aiptu Wito saat diberi penghargaan oleh Kombes Nico. (Foto: dok. Istimewa)
Jakarta - Dua orang anggota Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya mendapatkan penghargaan karena upayanya memberantas narkoba dari peredaran. Salah satunya adalah Aiptu Wito, yang sempat terluka di kepala akibat perlawanan dari bandar narkoba.

"Aiptu Wito, yang bersangkutan ini mempertaruhkan keselamatan jiwanya untuk menangkap bandar sabu Gerry Adi Chandra," ujar Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta kepada detikcom, Senin (13/3/2017).

Wito dipukul pakai besi di bagian kepalanya saat hendak membekuk Gerry. Dia mendapatkan tujuh jahitan di kepalanya akibat luka yang dideritanya itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rambutnya digundul karena harus dijahit kepalanya," ungkap Nico.

Gerry merupakan salah satu anggota sindikat sabu yang terkait dengan jaringan WN Taiwan. Dia ditembak mati karena melawan. Polisi juga menangkap WN Taiwan bernama Liu Han Chin, yang kemudian ditembak mati juga karena melawan. Polisi menyita 12,6 kg sabu dari jaringan ini.

Selain Wito, penghargaan diberikan kepada Bripka Siswanto. Siswanto juga turut berperan dalam penyergapan sindikat di Gerbang Tol Cibubur, Cimanggis, Kota Depok, ini.

Lebih jauh, Nico mengungkap, penghargaan diberikan kepada anggota yang berprestasi sebagai motivasi. Polda Metro Jaya juga berkomitmen memberikan punishment kepada anggota yang melanggar disiplin dan kode etik.

Bripka Siswanto diberi penghargaan oleh Kombes NicoBripka Siswanto diberi penghargaan oleh Kombes Nico. (Foto: dok. Istimewa)

"Saya ingatkan kepada anggota untuk tidak main mata dengan bandar ataupun terlibat dalam jaringan narkoba. Sanksinya sangat tegas, bisa di-PTDH kalau sampai melanggar," tegas Nico.

Ia berharap pemberian penghargaan tersebut dapat meningkatkan kinerja jajarannya dalam memberantas peredaran narkoba. "Narkoba merupakan ancaman bagi generasi bangsa. Kita menyatakan perang terhadap narkoba," tutup Nico. (mei/dkp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads