"MRT besok Selasa karena DPRD ndak ada salahnya wakil rakyat itu mengetahui apa yang terjadi di Jakarta, apalagi sebagian anggarannya melibatkan DPRD dalam proses pembahasannya. Sama halnya jika saya berkunjung, Pak Presiden berkunjung, sama saja sudah, untuk mengetahui, 'Oh, ternyata sudah sebegitu jauh perkembangannya'," tutur Soni di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (13/3/2017).
Soni menyebut saat ini proses pembangunan MRT minim hambatan. Untuk permasalahan lahan di Kampung Bandan, dia menyebut hanya permasalahan administrasi yang perlu diselesaikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu kan akan dibangun juga TOD-nya sehingga untuk ini kan butuh lahan sekitar 5-6 hektare, apakah masih ada masalah, ya mungkin administrasi saja sifatnya," tambah Soni.
Rute MRT yang sebelumnya di Kampung Bandan akan diperpanjang hingga Ancol Timur. Soni menyebut tidak ada masalah soal perpanjangan rute tersebut.
"Ndak apa-apa, namanya fase kan, fase satu, fase dua, fase tiga, kan boleh-boleh saja. Kebutuhan regulasi kan tidak sulit, ya mungkin surplusnya saja yang sulit. Untuk regulasinya, selama butuh, regulasi menyesuaikan, nggak masalah itu, itu fase kedua," ucap Soni.
Soni berujar nantinya Pemprov DKI akan mengintegrasikan semua moda transportasi di satu titik, yakni di Dukuh Atas. Desain besar sudah disiapkan untuk konsep integrasi, namun ada permasalahan lahan yang disebut kurang luas.
"Integrasinya ini lagi dibahas. Ketemulah MRT, LRT dan antarmoda yang lain, kereta biasa, TransJakarta, semuanya nanti ketemunya semuanya di sana (Dukuh Atas). Desain besarnya sudah ada, sudah disiapkan. Kemarin sedang mendiskusikan membahas untuk konkretnya. Jadi baru merupakan konsepl, tapi kemungkinan di Dukuh Atas tempat titiknya yang paling strategis. Cuma sayang, memang kawasannya kurang luas seperti yang kita harapkan," pungkasnya. (gbr/dkp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini