Dinilai Hina PKB, Politikus Gerindra Karawang Dilaporkan ke Polisi

Karawang - Lagi-lagi, komentar di media sosial berujung ke polisi. Kali ini terjadi di Karawang, Jawa Barat. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersinggung dan melaporkan 3 orang, termasuk politikus Gerindra, ke polisi.

Pengacara dan puluhan kader PKB mendatangi Mapolres Karawang, Senin (13/3/2017). Ketua DPC PKB Kabupaten Karawang Ahmad Zamakhsyari mengatakan telah melaporkan 3 nama ke polisi. Salah satunya Saepudin Juhri, yang dipastikan sebagai pemilik akun Facebook Sep Zuhri.

Foto: Luthfiana Awaluddin/detikcom

Saepudin, yang juga anggota DPRD Karawang dari Fraksi Partai Gerindra, menulis komentar yang kontroversial. Ia menulis PKB dengan singkatan Partai Kristen Baru. "Masak PKB disebut Partai Kristen Baru, nanti para kiai PKB bisa marah," ujar Ahmad kepada wartawan.

Komentar Saepudin itu berawal dari status Facebook Muhammad Iqbal pada Jumat, 10 Maret pukul 08.00 WIB. Ia menyoroti sikap PKB dalam putaran kedua Pilkada DKI Jakarta. Walaupun PKB belum menentukan sikap, Iqbal menuding PKB bakal mendukung Ahok.

"Pengamat politik Hanta Yuda: di antara PAN dan PPP, PKB partai yang paling mungkin dukung Ahok. Tahu kenapa??" tulis Sep Zuhri.

Status tersebut banyak dikomentari netizen. Salah satunya akun Sep Zuhri. "Partai Kristen Baru," tulis Sep Zuhri.

Muhammad Iqbal lalu menuding PKB bakal mengeluarkan ayat dan hadis untuk membela Ahok. "Klo PKB betul jadi dukung Ahok, nanti akan ada ayat dan hadist untuk bela Ahok, sambil bawa2 nama aswaja dan NU," tulis Iqbal membalas salah seorang komentar netizen.

Ada pula netizen yang meminta Iqbal menjaga sikap. "Astagfirulloh..jaga sikap bos," tulis Muslim Hafidz Ok.

Saepudin Zuhri, yang dimintai konfirmasi sebelum dilaporkan ke polisi, mengaku hanya bercanda. Ia pun tak banyak mengomentari ihwal upaya hukum yang dilakukan DPC PKB Karawang. "Saya cuma hereuy (bercanda), saya mohon maaf atas kesalahan yang ada."

Ketua PKB Karawang Ahmad Zamakhsyari (Luthfiana Awaluddin/detikcom)

Ahmad Zamakhsyari mengaku sangat serius menyikapi tuduhan tersebut. "Bercanda ada batasnya," kata Wakil Bupati Karawang ini.

"Ini jadi pelajaran buat semuanya supaya tidak berbicara sembarangan. Apalagi hoax mengandung SARA," tambah Ahmad.

Menurut Ahmad, PKB tidak mungkin mengeluarkan ayat dan hadis demi mendukung Ahok. Ia menyatakan sampai saat ini DPP PKB belum mengeluarkan sikap resmi terkait dengan putaran kedua Pilkada DKI. (try/try)