Mengenal Karakter Unik Orangutan, Primata Endemik Nusantara

Jakarta - Orangutan adalah primata endemik Nusantara, artinya, cuma ada di Indonesia, sebagian Malaysia. Bagaimana karakternya?

Dikutip dari orangutan.org milik Orangutan Foundation International (OFI) yang didirikan pioneer peneliti orangutan Dr Birute Galdikas, orangutan adalah fauna terbesar di dunia yang hidup di atas pepohonan, nyaris 95% waktunya dihabiskan di atas pohon. Mayoritas waktunya dihabiskan untuk makan, tidur dan bepergian dari satu pohon ke pohon di kanopi-kanopi hutan hujan tropis. Ini artinya, hutan hujan atau hutan lindung adalah habitat yang sangat penting bagi orangutan.

Orangutan jantan dewasa berukuran lebih besar ketimbang betina. Orangutan jantan dewasa bisa mencapai berat 150 kg dan yang betina biasanya mencapai setengahnya.

Foto: Ari Saputra

Kaki dan tangan orangutan sempit namun panjang, morfologi yang sangat berguna untuk menggenggam dan bergelantungan di cabang-cabang pepohonan. Bentangan kedua tangan orangutan jantan dewasa bisa mencapai 2 meter. Orangutan juga bisa dengan mudah melakukan posisi yoga, seperti menaruh kakinya di belakang kepala, yang hanya bisa dilakukan pemain sirkus dan akrobat profesional bila itu dilakukan manusia.

Satu yang khas dari orangutan ini, tidak seperti kebanyakan primata besar lain yang berbulu hitam, orangutan diselimuti bulu-bulu merah kecoklatan.

Usia hidup orangutan itu bisa mencapai 35-40 tahun di alam liar, atau bahkan 50 tahun di penangkaran, menurut situs orangutan.com.

Anak orangutan, umumnya berusia 0-6 tahun, harus terus bergantung ke induknya sebelum mereka bisa dilepas secara mandiri. Hal ini karena banyak hal yang harus diajarkan pada anak orangutan agar bisa bertahan di alam. Tak heran, orangutan adalah mamalia yang terlama waktu bergantung pada induknya.

Orangutan, baik jantan maupun betina sudah mulai matang secara seksual pada usia 8 tahun. Namun demikian orangutan betina tidak bisa hamil hingga usianya belasan tahun. Seperti halnya manusia, orangutan betina juga mengalami menstruasi yang siklusnya 22-30 hari.

Masa hamil orangutan, juga seperti manusia, 9 bulan. Dan, orangutan betina hanya bisa melahirkan anak setiap 8 tahun sekali, menjadikan orangutan sebagai mamalia yang jarak kelahirannya terlama di Bumi. Jadi satu betina maksimal bisa melahirkan 4-5 bayi orangutan selama hidupnya.

Foto: Debora Kusumadewi/dTraveler

Masa reproduksi dan pengasuhan bayi orangutan yang lama tersebut menjelaskan betapa rapuhnya populasi orangutan. Pemulihan satu generasi orangutan bisa sangat lama. International Union for Conservation of Nature (IUCN) memasukkan orangutan dalam daftar merah: terancam punah.

Sedangkan pendiri Centre for Orangutan Protection (COP) Hardi Baktiantoro mengatakan orangutan mirip manusia karena kedekatan kode-kode genetiknya.

Foto: Hardi Baktiantoro, pendiri COP (Foto: Dokumentasi COP)

"97,3 persen DNA-nya mirip dengan manusia. Pintarnya nyaris kaya manusia. Dia peniru yang ulung," tutur Hardi saat berbincang dengan detikcom beberapa waktu yang lalu.

"Kalau stres juga sama seperti manusia, seperti seks yang bisa jadi pelarian orangutan, sama seperti manusia. Pernah ada orangutan dipisah kandang, jantan, betina. Kandangnya sebelah-sebelahan, lah itu aja bisa hamil kok. Jadi kalau dia melakukan seks, bisa jadi dia baik-baik saja atau bisa jadi stress," tandas dia. (nwk/try)