"Sebenarnya saya dulu pergi ke Jakarta karena terpaksa untuk mencari uang. Karena bapaknya Kendar sudah tidak bisa bekerja lagi," kata Rasmini saat ditemui di rumahnya, Minggu (12/3/2017).
Rasmini pulang setelah dikabari oleh seorang tetangganya jika banyak orang yang empati dengan keadaan keluarganya. Apalagi ketika mengetahui Kendar harus merawat sang ayah dan memenuhi segala kebutuhan sang ayah seorang diri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca: Kisah Pilu Kendar, Bocah SD Rawat Ayahnya yang Lumpuh Seorang Diri
Dia mengungkapkan selama ini untuk memenuhi kebutuhan keluarganya dirinya terpaksa bekerja ke Jakarta dengan gaji sekitar Rp 1,4 juta. Sebagian uangnya dia kirimkan untuk kebutuhan Kendar merawat sang ayah.
"Gaji Rp 1,4 juta, sebagian saya kirim ke rumah, sisanya saya pakai untuk kebutuhan pribadi selama di Jakarta," jelasnya.
Rasmini mengaku sudah bekerja selama empat tahun di Jakarta dan meninggalkan rumah saat kendar kelas 1 SD. Karena dulu saat sang suami masih berobat jalan dan masih kerja sebagai pandai besi dan jualan telur dadar di sekolah. Tapi ketika sang suami semakin parah sakitnya, dirinya terpaksa berangkat ke Jakarta.
"Kalau ada tawaran pekerjaan di sini saya lebih pilih bekerja di sini sambil merawat keluarga. Karena dulu saya pernah kerja di sini tapi penghasilannya tidak cukup, makanya saya putuskan ke Jakarta," ungkapnya.
![]() |
Sebelum meninggalkan rumah, Rasmini pun mengajarkan Kendar caranya memasak nasi dan sayur. Dia juga berpesan kepada Kendar agar selalu menyiapkan makanan untuk ayahnya sebelum berangkat ke sekolah.
"Saya ajarin masak. Kendar kalau tidak masak beli sayur, masak nasi gini, aku juga baru beli magicom itu biar mudah. Cara masaknya saya ajarin. Kalau mau sekolah siapin makan buat bapak dulu, soalnya bapaknya kalau Kendar tidak kasih, bapaknya bisa tidak makan sampai mual-mual, soalnya tidak bisa ngambil sendiri," tuturnya. (arb/ega)