"Jadi pendidikanannya dibereskan, lapangan pekerjaan ada, jadi mereka punya kesibukan dan aktivitas. Dengan begitu potensi tawuran bisa menurun," ujar Anies di Jalan Kalipasir Gang Tembok RW 10, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Minggu (12/3/2017).
Namun masalah tawuran di Jakarta dikatakannya tetap harus dilihat kasus perkasus. "Tapi kalau ada tawuran yang berulang-ulang, itu harus diselesaikan kasus perkasus," sebut Anies.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harus dilihat apa sebenarnya yang menyebabkan terjadi berulang-ulang. Tapi ada juga tawuran yang insidental, tawuran yang sekali dua kali. Tapi secara umum lapangan pekerjaan itu penting sekali," jelas Anies.
Jika masyarakat memiliki pekerjaan dan pendidikan yang mudah diakses, maka mereka akan memiliki kesibukan. "Sehingga tidak terlibat hal-hal seperti ini. Nah lapangan pekerjaan itu kunci. Kalau anak-anak muda putus sekolah lalu menganggur ini adalah lingkungan yang subur untuk tawuran," pungkasnya. (nvl/imk)











































