"Kalau niat mau maju (Pilgub Jabar), saya kira enggak bisa saya hindari lagi. Kalau ada dukungan, saya mau. Kalau dukungan enggak ada kan teu jadi (tidak jadi). Jadi saya tuh siap jika memang ada yang mendukung, baik dari independen, masyarakat, maupun partai. Kalau tidak ada yang mendukung, niat itu saya tarik," ujar pria yang karib disapa Emil itu, Sabtu (11/3/2017).
Pilihan untuk maju di Pilgub Jabar lewat jalur independen sempat terbersit di pikirannya. Namun kata Emil, opsi tersebut cukup berat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, pihaknya tengah menjalin komunikasi dengan sejumlah partai. Adapun partai itu di antaranya PKS, Gerindra, PDIP, Hanura, Nasdem dan PPP. Namun belum ada satu pun partai yang pasti menyatakan dukungannya.
"Yang paling real (nyata) kan belum ada. Kalau ada, nanti pasti saya kabari," cetusnya.
Dari sejumlah lembaga survei, elektabilitas dan popularitas Ridwan Kamil memang cukup tinggi untuk bertarung di Pilgub Jabar. Dalam rilis survei yang dilakukan Instrat, elektabilitas Ridwan Kamil mencapai 33,1%, disusul Deddy Mizwar (16,4%) dan Dede Yusuf (8,1%).
Emil pun sekitar satu bulan lalu masih belum mau bicara banyak terkait Pilgub Jabar. Namun kali ini, dia terang-terangan menyatakan niatnya untuk ikut terjun dalam kontestasi pemilihan kepala daerah tersebut. (avi/gbr)