Hal ini disampaikian humas Pemerintah Kota Tangerang lewat keterangannya, Sabtu (11/3/2017). Pihak ojek online meliputi Gojek, Grab Bike, dan Uber bertemu dengan pihak Organda Kota Tangerang yang menaungi angkot telah bertemu. Dalam pertemuan di Ruang Rapat Utama Polres Metro Tangerang itu, hadir pula Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Pol Suntana, Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin, Kapolres Metro Tangerang, Komandan Kodim 0506 Tangerang, dan Kepala Staf Korem 052 Wijayakrama.
Sachrudin menyatakan berterimakasih kepada pihak kepolisian yang ikut membantu mengamankan situasi berkaitan dengan perseteruan ojek online dengan angkot ini. Diimbaunya, semua pihak tak gampang tersulut oleh kabar tak jelas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Brigjen Suntana mengajak agar semua pihak bisa mensosialisasikan kesepakatan antara pihak ojek online dengan pihak Organda ini. Semua pihak harus patuh terhadap hukum yang berlaku. Untuk menjaga keamanan, aparat menggelar patroli semalam.
"Kami sudah berdamai dan sudah bersepakat bersama. Bersepakat tidak akan terprovokasi oleh pihak manapun. Kita cinta damai dan akan menciptakan rasa aman Kota Tangerang," kata Ketua DPC Organda Kota Tangerang Edi Faizal Lubis.
Pembina Gograbber ojek online, Ferry Budhi alias Bang Maung menyampaikan jumlah ojek online ada 18.000 orang di Tangerang. Dia berharap situasi Tangerang aman dan damai.
"Sudah bersepakat untuk saling menghormati kesepakatan dan ingin menciptakan rasa aman di Kota Tangerang," kata Ferry.
Kesimpulannya, semua pihak sepakat menjagai keamanan dan kenyamanan Kota Tangerang. Korban bentrokan, baik dari personel maupun dari sisi materi, akan ditanggung oleh Pemerintah Daerah Kota Tangerang. Proses hukum tetap dilanjutkan kepada siapapun yang melanggar.
(dnu/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini