"Sebenarnya kita kecolongan. Kecolongan terhadap ulah orang yang tidak bertanggung jawab. Karena kita sudah punya kesepakatan, kita bahas kaitan demo, bisa kita antisipasi. Namun, setelah itu, kita kecolongan," kata Wakil Wali kota Tangerang Sachrudin di Polres Metro Tangerang, Jumat (10/3/2017).
Sachrudin menyebut, pascademo massa sopir angkot dan aksi sweeping pada Rabu lalu, kedua pihak telah sepakat berdamai. Namun keesokan harinya kembali terjadi penyerangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia juga menyebut kedua pihak tak lagi mudah terprovokasi. Dia mencontohkan pada saat audiensi yang dilakukan di alun-alun Kota Tangerang pada Rabu malam.
"Salah satu bukti adalah saat ada Kapolres, ada Wali Kota, Dandim. Polisi banyak banget di situ. Ada isu penyerangan lalu bubar. Ini salah satu bukti," lanjutnya.
Sachrudin juga meminta kedua pihak tak cepat percaya pada isu yang tak jelas. Hal itu, menurutnya, bisa merugikan semua pihak.
"Sekarang kita harus nyatakan bahwa kita tidak mudah terprovokasi. Isu yang tidak benar itu harus kita tangkis. Mereka menginginkan Kota Tangerang ini tidak aman. Yang rugi kita semua," pungkasnya. (rvk/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini