Kemenristek Dikti Tutup 140 Perguruan Tinggi Abal-abal

Kemenristek Dikti Tutup 140 Perguruan Tinggi Abal-abal

Edzan Raharjo - detikNews
Jumat, 10 Mar 2017 17:53 WIB
Foto: Menristek Dikti M Nasir di acara peluncuran Universitan Nahdlatul Ulama di Yogya. (Edzan Rahardjo/detikcom)
Yogyakarta - Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) melakukan pembinaan terhadap 243 perguruan tinggi di Indonesia. Dari jumlah itu, 140 perguruan tinggi abal-abal ditutup.

"Perguruan tinggi abal-abal kita tutup dulu. Perguruan tinggi abal-abal itu dia punya izin tetapi tidak mengikuti proses pembelajaran yang benar dan atau tidak ada kuliah tetapi memberikan ijazah, ini harus ditutup pertama kali. Ini menyebar di seluruh Indonesia. Tetapi di Yogyakarta tidak ada, Yogya bebas," kata Menristek Dikti M Nasir saat launching Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) di Yogyakarta, Jumat(10/3/2017).

Nasir mengatakan jumlah perguruan tinggi di Indonesia mencapai 4.520-an termasuk yang di bawah Kementerian Agama. Sementara jumlah penduduk Indonesia mencapai 255 juta jiwa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nasir membandingkan dengan China dengan jumlah penduduk 1,4 miliyar sementara perguruan tingginya hanya 2.824. Namun, perguruan tinggi di China yang masuk 500 peringkat dunia mencapai belasan. Sementara perguruan tinggi di Indonesia yang masuk 500 perguruan tinggi terbaik dunia hanya beberapa seperti UI, ITB dan UGM Yogyakarta.

"China penduduknya 1,4 milyar, bagaimana kalau berbondong-bondong ke Indonesia, kemungkinan juga. Perguruan tinggi mereka 2.824 dengan jumlah penduduk 6 kali lipat dengan kita. Kita perguruan tingginya dua kali lipat dari mereka," ujarnya.

Nasir meminta agar perguruan tinggi di Indonesia terus melakukan perbaikan dengan kerja keras dan kerja cerdas. Kemenristek Dikti akan terus mengawal agar perguruan tinggi meningkatkan kualitasnya. (idh/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads