Sejumlah Driver Ojek Online Masih Takut Beroperasi di Tangerang

Sejumlah Driver Ojek Online Masih Takut Beroperasi di Tangerang

Ahmad Bil Wahid - detikNews
Jumat, 10 Mar 2017 17:27 WIB
Foto: Aksi sweeping driver ojek online beberapa hari lalu/ (Bil-detikcom)
Tangerang - Pasca aksi saling sweeping dengan massa sopir angkot di kota Tangerang. Sejumlah driver ojek online masih khawatir mengantar penumpang di wilayah Tangerang dan sekitarnya.

"Kalau kita sistemnya tujuan penumpang nggak ketahuan. Tapi kalau emang dapat ke Tangerang saya tolak. Ngeri juga," kata Dewa, salah seorang driver Uber kepada detikcom, Kamis (10/3/2017).

Dewa mengaku pernah beberapa kali mengantar penumpang ke Tangerang. Namun saat ini dia mengaku lebih mengutamakan keselamatan dibandingkan penghasilan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nyawa kan cuma 1, nggak bisa dibeli. Kalau penumpang ada banyak," ujarnya.

Meski bisa saja menerima penumpang tanpa memakai atribut untuk menghindari sweeping, Dewa tetap enggan melakukan itu. Sebab cara itu bertentangan dengan peraturan kantornya.

"Aturannya kan disuruh pakau atribut, pas penumpang turun ditanyain pengemudi pakai atribut atau nggak. Kalau penumpang nggak masalah nggak pakai atribut sih enak aja, kalau penumpangnya iseng, mata pencaharian orang hilang, kesihan," lanjut Dia.

Kekhawatiran juga masih dirasakan driver ojek online lainnya, Septyo (24). Dia memilih tak memakai atribut pasca aksi saling sweeping.

"Kalau sekarang ini sih saya lebih pilih tidak pakai atribut. Soalnya situasi tidak kondusif," ujarnya.

Seperti diketahui, aksi saling sweeping antara massa supir angkot dengan ojek online terjadi di Tangerang Rabu (8/3). Kejadian itu membuat sejumlah angkot rusak dan 3 ojek online mendapat perawatan.

Peristiwa itu bermula saat massa supir angkot menggelar aksi demo menolak angkutan online. Mereka mencegat dan merusak atribut ojek online. Aksi itu kemudian dibalas massa ojek online dengan melakukan sweeping angkot pada sore harinya. (rvk/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads