Keluarga Cendana Peringati Supersemar, Prabowo dan SBY Diundang

Jakarta - Keluarga mendiang Presiden ke-2 RI Soeharto akan memperingati hari terbitnya surat perintah sebelas maret (Supersemar) dengan menggelar acara 'Selawat untuk Negeri'. Selawat untuk Negeri akan digelar pada Sabtu, 11 Maret 2017 besok di Masjid At-Tien, kompleks Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur.

Pengurus Takmir Masjid At-Tien akan menjadi panitia acara 'Selawat untuk Negeri' tersebut. Rencananya, acara ini akan dihadiri Habib Syech, juga Imam Besar FPI Habib Rizieq Syihab.

Sejumlah tokoh nasional juga diundang. Antara lain Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat, pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat, Kepala Kepolisian RI dan Kapolda Metro Jaya.

Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI, Anies Baswedan-Sandiaga Uno juga diundang dalam acara ini. Selain itu calon wakil gubernur nomor urut 2, Djarot Saiful Hidayat juga diundang. Ada juga dalam daftar undangan adalah pasangan cagub-cawagub DKI yang tersingkir di putaran pertama, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.

Perwakilan Keluarga Cendana, Siti Hediati Harijadi alias Titiek Soeharto saat ini memimpin rapat persiapan peringatan Supersemar di Masjid At Tien, Jakarta Timur. Juru Bicara Selawat untuk Negeri, Abul Rahman mengatakan, acara ini digelar sebagai rangkaian kegiatan menjadikan Maret sebagai 'Bulan Pak Harto'.

"Merujuk pada banyak peristiwa bersejarah pada bulan Maret yang terlekat erat dengan puncak-puncak kegentingan atau jatuh bangunnya bangsa Indonesia.

Pada puncak-puncak kegentingan itu, Pak Harto dihadirkan sejarah untuk mengatasi atau menjadi aktor utama," kata Abdul Rahman dalam keterangan tertulisnya, Jumat (10/3/2017).

Keluarga Cendana menjadikan Maret sebagai 'Bulan Pak Harto' mengingat ada sejumlah peristiwa penting terkait Soeharto pada bulan ini. Misalnya, kata Abdul Rahman, keberhasilan Soeharto memimpin serangan umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta.

Ada juga surat perintah dari Presiden Sukarno ke Soeharto yang keluar pada 11 Maret 1966 dan kemudian dikenal sebagai Supersemar. Soeharto dilantik dan dikukuhkan sebagai Presiden juga umumnya terjadi pada bulan Maret. (erd/imk)