Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Harry Kurniawan mengakui mendapatkan broadcast serupa. Namun ia meminta para driver ojek ataupun taksi online tidak khawatir.
"Saya kira itu cuma isu saja yang tidak perlu terlalu dicemaskan, dan bukan hanya driver online, tetapi sopir angkot juga mendapatkan isu-isu yang serupa. Waspada boleh saja, tetapi jangan sampai cemas berlebihan sampai-sampai tidak bisa beraktivitas," ujar Harry saat dihubungi detikcom, Jumat (10/3/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami terus melakukan kegiatan patroli di lokasi-lokasi yang memang dianggap rawan untuk mengantisipasi kemungkinan adanya aksi balasan, jadi masyarakat tidak perlu cemas," kata dia.
Ia juga mengimbau para driver taksi dan ojek online tetap beraktivitas. Para driver angkutan online diminta melapor bila mendapatkan intimidasi atau perbuatan pidana.
"Laporkan saja kepada kami, kami akan tindak lanjuti," imbuhnya.
Sementara itu, Harry mengimbau kedua pihak tidak memprovokasi dan terprovokasi. Kedua pihak diminta saling meredam emosi dan menjalankan apa yang sudah disepakati saat mediasi di Polres Metro Tangerang, beberapa hari yang lalu.
"Kan sudah ada mediasi, saya kira ya itu dijalankan. Dan situasi sekarang sudah kondusif, sudah aman malah macet," lanjutnya.
Lebih jauh ia meminta kedua pihak tidak perlu berebut penumpang. "Tidak perlu rebutan penumpang, rezeki sudah ada yang mengatur. Jadi tidak perlu sampai rebutan," tutupnya.
Isu tersebut beredar melalui pesan WhatsApp, di mana para driver taksi online tidak mengambil order penumpang di beberapa lokasi 'zona merah' di kawasan Tangerang karena ada isu penculikan via order. (mei/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini