Pada Selasa, 1 November 2016, atau tiga hari sebelum demo 4 November, Jokowi menerima pimpinan Majelis Ulama Indonesia, Muhammadiyah, dan Nahdlatul Ulama di Istana Negara. Dalam kesempatan itu, Jokowi menegaskan tak akan melindungi Gubernur DKI nonaktif Basuki T Purnama (Ahok), yang tengah tersandung kasus dugaan penistaan agama.
"Sebagai presiden, saya tidak akan melakukan intervensi apa pun terhadap proses hukum. Kalau tidak berjalan dengan baik, baru saya turun tangan. Saya tidak melindungi Ahok, saya bertemu dengan Ahok dalam kaitan sebagai presiden dan gubernur saja," ucap Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar mengutip ucapan Presiden setelah bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (1/11/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hari ini saya bertemu kembali dengan Bapak Prabowo di Istana. Ini kunjungan balasan beliau dan saya kira saling mengunjungi, saling bersilaturahim adalah tradisi yang sangat baik di antara kita," kata Jokowi setelah menjamu Prabowo minum teh bersama di beranda belakang Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (17/11).
![]() |
Dalam pertemuan itu, Jokowi dan Prabowo berkomitmen menjaga kemajemukan negara Indonesia. Bukan hanya itu, Jokowi dan Prabowo juga sepakat menjaga kondisi bangsa tetap aman. Persatuan dan kesatuan harus dijaga.
"Dan kita tidak menginginkan kita terpecah belah gara-gara perbedaan politik. Itu harganya sangat mahal," ujar Jokowi.
Kemudian pada Kamis, 9 Maret 2017, Jokowi bertemu dengan Presiden RI ke-6 sekaligus Ketum Partai Demokrat (PD), Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pertemuan itu sudah lama direncanakan, namun baru pada Kamis kemarin itulah pertemuan kedua negarawan tersebut bisa terlaksana dengan penuh keakraban. Jokowi mengaku banyak hal yang dibicarakan dengan SBY, termasuk soal politik dan ekonomi.
"Berbicara banyak hal, baik yang berkaitan dengan politik nasional, ekonomi nasional. Namanya diskusi, kan banyak hal dan hal yang lainnya," kata Jokowi saat bertemu dengan SBY.
![]() |
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, SBY menyampaikan banyak hal. Dari soal Tim Pencari Fakta (Munir), tudingan soal aksi 4/11 terhadap dirinya, hingga hal ringan lain.
"Saya lebih mendudukkan diri sebagai mantan presiden dan sebagai presiden. Kita tidak masuk ke politik yang sangat teknis," kata SBY seusai minum teh bersama Presiden Jokowi.
Lalu, di hari yang sama dengan pertemuannya dengan SBY, Jokowi juga menjamu para musisi Tanah Air memperingati Hari Musik Nasional di Istana Negara. Seperti biasa, Jokowi melontarkan pertanyaan kuis kepada penyanyi yang hadir. Seperti kuis-kuis yang diberikan Jokowi sebelumnya, hadiah yang diberikan berupa sepeda.
Salah satu penyanyi yang mendapat hadiah adalah Raisa Andriana. Ia tak diminta menjawab kuis seperti rekan musisi lainnya, melainkan hanya diminta bernyanyi.
Raisa menyanyikan lagu 'Indonesia Pusaka' dengan indah. Jokowi pun lalu memberinya hadiah sepeda.
![]() |
Setelah mendapatkan sepeda dari sang Presiden, Raisa mengungkapkan kebahagiaannya. Ia mem-posting hadiah yang didapatnya melalui Instagram Stories di akunnya, @raisa6690.
"Guys..Aku baru aja selesai ketemu Bapak Presiden Joko Widodo untuk Hari Musik Nasional. Dan guess what? Aku dapat sepeda hadiah dari Presiden Jokowi," tulis Raisa dengan nada riang, Kamis (9/3).
(ibh/elz)